Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Pandemi Covid-19, Arus Peti Kemas Pelindo II Anjlok 10,4 Persen

Kompas.com - 22/06/2020, 19:46 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC melaporkan, pada periode Januari-Mei 2020 terjadi penurunan arus peti kemas secara tahunan atau year on year (yoy). Penurunan tersebut tidak lain merupakan imbas dari pandemi Covid-19.

Direktur Utama IPC Arif Suhartono mengatakan, pada periode Januari-Mei 2020 arus peti kemas di pelabuhan sebesar 2,8 juta twenty-foot equivalent unit (TEUs), turun 10,4 persen secara yoy.

“Kami masih bersyukur karena dampak pandemi tidak menurunkan produktivitas di pelabuhan. Bahwa ada penurunan trafik, namun tidak setajam beberapa sektor lain seperti industri minyak & gas, transportasi serta pariwisata,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Di Tengah Virus Corona, Arus Peti Kemas di Pelabuhan Pelindo III Naik

Arif mengaku bersyukur, penurunan arus peti kemas tidak sedalam ekspor dan impor nasional.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, ekspor nasional pada bulan Mei 2020 tercatat 10,53 miliar dollar AS, turun 28,3 persen secara yoy. Sementara nilai impor turun 42,2 persen dibandingkan Mei secara yoy menjadi 8,44 miliar dollar AS.

"Penurunan jumlah trafik ini juga merupakan imbas dari melambatnya aktivitas ekspor-impor," katanya.

Meski demikian, Arif optimistis, arus peti kemas akan kembali berangsur membaik dalam bulan-bulan mendatang.

“Penurunan throughput saat Hari Raya hampir terjadi setiap tahun. Kami berharap pada Juni ini terjadi rebound arus peti kemas, walaupun dampak pandemi masih akan terasa,” ujarnya. 

Baca juga: Mulai September, 9 Terminal Peti Kemas Ini Terapkan Sistem Online

Lebih lanjut, IPC melihat adanya potensi pertumbuhan di beberapa jenis transaksi di periodea tatanan normal baru atau ‘new normal’ ini.

Misalnya saja, di tengah turunnya arus kapal, terjadi kenaikan volume penggunaan warehouse di sejumlah pelabuhan, termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Saat ini kami masih mengkonsolidasikan data pertumbuhan okupansi pergudangan di pelabuhan, sebagai bagian dari bahan kajian untuk review target perseroan tahun 2020,” ucap Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com