Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Hentikan Visa untuk Pekerja Asing, Siapa Saja yang Terdampak?

Kompas.com - 23/06/2020, 11:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperpanjang penghentian sementara penerbitan green card dan menghentikan visa untuk pekerja asing hingga akhir tahun 2020.

Pekerja asing yang terdampak kebijakan ini antara lain pekerja berketerampilan tinggi di bidang teknologi, pekerja sementara di bidang non-pertanian, au pair, dan eksekutif.

Dilansir dari BBC, Selasa (23/6/2020), Gedung Putih menyatakan kebijakan ini akan menciptakan lapangan kerja bagi warga AS yang ekonominya terdampak pagebluk virus corona.

Baca juga: Pekerja Asing Wajib Jadi Peserta Tapera

Namun demikian, sejumlah kritik bermunculan, menyebut Gedung Putih mengeksploitasi virus corona untuk memperketat aturan keimigrasian.

Dalam taklimat media, Gedung Putih menyatakan, penghentian visa ini berlaku hingga penghujung tahun ini dan sekira 525.000 orang bakal terdampak.

Ini termasuk sekira 170.000 yang terdampak pelarangan penerbitan green card baru. Green card adalah tanda kependudukan yang mengizinkan warga asing menjadi warga tetap AS.

Adapun pekerja asing yang telah mengantongi visa tidak terdampak kebijakan yang diumumkan pada Senin (22/6/2020) waktu setempat tersebut.

Baca juga: Malaysia Turunkan Pajak Pekerja Asing

Kebijakan itu juga berlaku bagi visa H1-B, yang banyak diberikan kepada pekerja teknologi asal India. Sejumlah kritik menyatakan, visa ini telah memungkinkan perusahaan-perusahaan teknologi di Silicon Valley merekrut warga asing sebagai pekerja alih daya (outsource) dengan gaji relatif rendah.

Tahun lalu, ada sekira 225.000 aplikasi untuk memperebutkan jatah 85.000 visa H1-B.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com