Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Merah Mahal, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 23/06/2020, 15:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bawang merah masih bertahan tinggi.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) hingga Selasa (23/6/2020), harga rata-rata bawang merah berkisar Rp 49.150 per kg.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari pun mengungkap, kenaikan harga bawang merah dalam beberapa waktu terakhir terjadi karena beberapa hal.

Baca juga: Kementan Pastikan Pasokan Bawang Merah Aman

Juwari menjelaskan, kenaikan harga ini disebabkan oleh musim tanam yang mundur sejak 2019. Menurutnya, masa tanam bawang merah yang seharusnya dilakukan di Oktober mundur di Desember karena pengaruh curah hujan.

"Karena mundur sampai Desember, akhirnya panen raya mundur menjadi Februari-Maret. Februari-Maret itu curah hujan tinggi, sehingga bawang merah itu banyak yang rusak untuk pertanaman Desember sampai Februari," jelas Juwari kepada Kontan, Senin (22/6/2020).

Karena banyak bawang merah yang rusak, akhirnya benih yang disimpan petani pun berkurang. Tak hanya itu, akibat curah hujan yang tinggi produktivitasnya pun menurun.

"Yang biasanya 1 hektare itu bias sampai 12 ton, kali ini hanya 6-7 ton per hektare, sehingga produksi kurang," lanjut Juwari.

Baca juga: Harga Bawang Merah Naik di Atas 5 Persen akibat Produksi Turun

Menurut Juwari, benih bawang yang dihasilkan pada Februari-Maret akan ditanam 2 bulan kemudian. Namun, mengingat benih yang dihasilkan di Februari dan Maret pun berkurang maka penanaman di Mei hingga Juni pun ikut berkurang.

Dia menyebut, bila dibandingkan Juni tahun lalu dengan Juni 2020, penanaman bawang putih berkurang hingga 40 persen.

 

Meski begitu, Juwari memproyeksi pasokan bawang merah sudah akan kembali normal pada pertengahan Juli hingga Agustus. Menurut dia, produksi yang dihasilkan saat masa tanam bias menghasilkan 12 ton per ha.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Suhanto pun mengatakan, dari informasi para pelaku usaha, penurunan pasokan bawang merah merupakan akibat dari masa tanam yang mundur.

Ini ditambah adanya gagal panen akibat banjir bandang di beberapa sentra produksi, serta penurunan produktivitas lahan hingga 50 persen akibat curah hujan yang tinggi. Tak hanya memengaruhi produksi bawang merah, bibit bawang merah pun turut berkurang.

"Penurunan produksi dimaksud juga berdampak pada kenaikan harga bibit dimana harga beli bibit yang tinggi berpotensi akan meningkatkan harga bawang merah yang akan dipanen pada periode selanjutnya," kata Suhanto, Jumat (19/6/2020). (Lidya Yuniartha)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga bawang merah mahal, ini penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com