BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Fokus Bisnis Inti Jadi Strategi Gojek Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 24/06/2020, 10:31 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com – Perusahaan penyedia aplikasi layanan transportasi Gojek mengumumkan strategi bisnis hadapi pandemi Covid-19 yang tengah melanda. Caranya dengan meningkatkan fokus bisnis inti yang dapat berdampak luas pada masyarakat.

Di antara strategi itu, pihak Gojek menyebutkan beberapa layanan yang jadi konsentrasi mereka. Di antaranya, bisnis transportasi online, pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok, serta dompet digital.

“Sumber daya yang kami miliki sebagian besar dikonsentrasikan untuk mendukung layanan yang jadi fokus bisnis inti,” kata kedua Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Sulistyo dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Pengumuman itu dilakukan keduanya dalam pertemuan antara manajemen dan karyawan yang digelar 16 kali dalam satu hari, pada Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Ini Cara yang Dilakukan Gojek Bertahan di Tengah Pandemi

Townhall meeting yang dilakukan secara intensif sampai 16 kali pertemuan disebut manajemen adalah upaya agar dapat menyampaikan strategi kepada masing-masing karyawan di setiap divisi secara personal.

Dengan begitu, karyawan mendapat kesempatan memahami secara lengkap atas strategi dan keputusan yang diambil perusahaan

Masih ada peluang

Mereka menambahkan, adapun layanan lainnya yang memiliki peluang untuk lebih berkembang seperti layanan kesehatan yang bekerja sama dengan Halodoc, juga masih dijalankan.

Adapun layanan transportasi online (GoRide dan GoCar), lalu pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok (GoFood), serta dompet digital (GoPay) dijadikan fokus inti karena jadi bisnis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi.

Baca juga: GoClean dan GoMassage Ditutup 27 Juli, Gojek Fokus ke 3 Bisnis Ini

“Fokus kami pada bisnis inti adalah untuk memastikan pertumbuhan Gojek secara berkesinambungan dan mampu bertahan di tengah pandemi. Gojek berupaya menjaga ekosistem secara keseluruhan agar tetap mampu memberikan dampak sosial secara luas kepada sekitar 2 juta mitra dan 500.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” jelas mereka.

Layanan transportasi online Gojek.Dok Humas Gojek Layanan transportasi online Gojek.

Saat ini, Gojek juga melihat adanya permintaan terhadap bisnis logistik GoSend yang mencapai 80 persen sejak awal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pertumbuhan yang sama juga terlihat pada layanan belanja kebutuhan sehari-hari. Peningkatannya sampai dua kali lipat.

Terpaksa menghentikan beberapa layanan

Sementara itu, manajemen juga mengumumkan bahwa pihaknya terpaksa menghentikan layanan pijat profesional di rumah (GoMassage), layanan jasa kebersihan (GoLife), serta pujasera makanan dan minuman di sejumlah lokasi di Indonesia (GoFood Festivals).

Layanan-layanan tersebut terpaksa dihentikan karena tingkat kontak fisik dan interaksi jarak dekat yang dibutuhkan pada GoMassage, GoLife dan GoFood Festivals. Sementara saat ini, masyarakat harus mempertimbangkan protokol kesehatan, salah satunya dengan menjaga jarak (physical distancing).

Dampak dari penghentian layanan itu, sebanyak 430 karyawan atau sekitar 9 persen dari total karyawan Gojek—yang merupakan karyawan GoLife dan GoFood Festival—akan meninggalkan Gojek.

Baca juga: Co-Founder Gojek: yang Kami Lakukan Mungkin Tidak Cukup Mengurangi Kekecewaan Kalian

Karyawan yang terdampak dengan keputusan tersebut akan mendapat berbagai bentuk dukungan dari Gojek.

Dukungan itu termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah, asuransi kesehatan hingga akhir tahun, dan perangkat elektronik yang mereka gunakan selama bekerja di perusahaan.

“Kami sangat berterima kasih pada kalian yang telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun,” ujar Kevin Aluwi saat menyampaikan keputusan di hadapan karyawan.

Kevin menambahkan, bahwa karyawan yang terdampak itu telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek.

Interaksi mitra pengemudi Gojek dengan mitra restoran GoFood.Dok Humas Gojek Interaksi mitra pengemudi Gojek dengan mitra restoran GoFood.

“(Di mana pun kalian) perusahaan akan beruntung memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karier kalian,” sambungnya.

Gojek telah bertumbuh secara eksponensial sejak pertama meluncur pada 2015 hingga menjadi super-app dengan lebih dari 170 juta pengguna di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

Saat ini, Gojek juga telah mengeksplorasi bisnis baru seperti penjualan barang kebutuhan sehari-hari dan makanan siap masak di layanan GoFood, dan meningkatkan layanan pengiriman.

Perusahaan akan terus menawarkan berbagai layanan terutama melalui kerja sama dengan organisasi terbaik di bidangnya seperti Halodoc atau KitaBisa.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com