Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Prediksi Angka Kemiskinan di Akhir Tahun Capai 28,7 Juta Orang

Kompas.com - 24/06/2020, 10:47 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bappenas memprediksikan angka kemiskinan hingga akhir 2020 mencapai 28,7 juta penduduk.

Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Bapennas Maliki menuturkan, angka ini bisa muncul bila pemerintah tidak melakukan intervensi serta pertumbuhan ekonomi mencapai minus 0,4 persen.

"Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi yang minus 0,4 persen, tentunya kami asumsikan bahwa tidak ada intervensi dulu. Dengan tidak ada intervensi maka jumlah penduduk miskin sekitar 28,7 juta berarti akan naik sekitar 4 juta," katanya dalam webinar virtual, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Tekan Angka Kemiskinan, Bappenas Sempurnakan Data dari Tingkat Desa

"Itu masih beranggapan bahwa mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi sekitar minus 0,4 persen," sambung Maliki.

Lain halnya, ketika pemerintah melakukan intervensi terhadap angka kemiskinan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi RI minus 0,4 persen hingga akhir tahun 2020.

Maka angka kemiskinan hanya akan mencapai kisaran hingga 27 juta penduduk.

"Karena kami adalah lembaga perencanaan, apa yang dilakukan adalah kira-kira bagaimana kalau kita melakukan intervensi sehingga jumlah penduduk miskin bisa ditekan. Jika dengan intervensi kita bisa menekan penduduk miskin sekitar 26-27 juta," ujarnya.

Dengan penekanan tersebut, lanjut Maliki, diperkirakan tahun 2020, tingkat kemiskinan akan mencapai sekitar 9,7 persen atau sekitar 0,5 persen, lebih tinggi daripada tingkat kemiskinan bulan September 2019.

Sementara itu, angka pengangguran juga akan meningkat berkisar 9,1-9,2 persen. Ini jauh lebih tinggi dari dasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Tingginya akan pengangguran tersebut bersumber dari pekerja informal yang paling mendominasi.

"Dengan intervensi yang kita lakukan, kita harus melakukan analisis. Dengan pandemi covid terjadi beberapa profil, dimana masyarakat yang cukup rentan terkena dampak covid lebih besar adalah dengan pekerjaan di sektor informal. Di Indonesia, hampir 50 persen penduduk bekerja di sektor informal," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com