Berikutnya negara dengan cadangan tanah jarang paling besar yaitu Brasil 22 juta metrik ton, Vietnam 22 juta metrik ton, Rusia 12 juta metrik ton, dan India 6,9 juta metrik ton.
"Cadangan tanah jarang di Indonesia hanya sekitar 22.000 metrik ton. Selain itu, belum ada data cadangan baru yang ditemukan," ucap Arif.
Baca juga: Kepada DPR, Luhut Pastikan Investor Asing Belum Mundur dari RI
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, meminta kepada Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, segera memanfaatkan jaringan daring (online) untuk memasarkan atau ekspor produk timah.
Luhut menyebut, Bangka Belitung merupakan daerah kaya akan timah. Ditambah lagi kini timah menjadi incaran seluruh dunia.
"Timah yang di Bangka itu secara langsung saya omong di parlemen mengandung rare earth. Nah, rare earth tersebut bisa diekstrak dari timah. Rare earth ini sekarang menjadi incaran dunia. Pak Gubernur, daerah Anda itu kaya sekarang manfaatkan fasilitas online ini," ujarnya dalam webinar virtual agenda Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), Selasa (23/6/2020).
"Jadi Pak Gubernur, saya minta betul-betul produktif untuk bekerja. Kami akan bantu training-nya," sambung Luhut.
Baca juga: Ikut Urus Investasi, Luhut: Enggak Ada yang Perlu Diperebutkan...
Pada sesi webinar virtual tersebut, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menyampaikan, ingin fokus mengekspor timah ke berbagai negara luar namun tidak dalam bentuk balok. Melainkan, berupa bentuk bubuk atau solder.
"Ada produk pertambangan akan kami kembangkan dan ini sangat berhubungan sekali dengan kekuatan dari Jakarta. Tentunya aturan atau kebijakan bagaimana timah ini tidak lagi diekspor berupa balok, tetapi sudah harus melakukan hilirisasi berupa solder atau powder," ujarnya.
Erzaldi memastikan proyek timah tersebut akan segera berjalan. Pihaknya sudah bekerja sama dengan perusahaan asal China, Sinomach-He selaku investor di Bangka Belitung.
"Insyaallah tahun ini hilirisasi itu sudah dapat kita jalankan," kata dia,
Tanah jarang juga sempat disebut dalam pertemuan Luhut dengan Prabowo di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
Baca juga: Besaran Gaji TNI Plus Tunjangannya, dari Tamtama hingga Jenderal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.