Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaring Peluang Relokasi Investasi, Pemerintah Disarankan Beri Insentif Tepat

Kompas.com - 24/06/2020, 20:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah giat berbenah untuk menangkap peluang investasi yang dapat menjadi salah satu kunci untuk pemulihan ekonomi saat pandemi.

Ini termasuk memaksimalkan kesempatan rencana perusahaan-perusahaan global yang akan merelokasi pabrik dan investasinya dari China ke negara Asia Tenggara.

Masuknya investasi tersebut diharapkan dapat memicu kembali pertumbuhan ekonomi yang tengah lesu akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: RI Berpotensi Kedatangan 40 Perusahaan Relokasi dari China

Ekonon Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengatakan, relokasi investasi dari China ini harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk serius melakukan perbaikan berbagai kebijakan pro investasi.

“Investor sudah tahu Indonesia ibarat gadis cantik, tapi persoalannya adalah bagaimana minat investor untuk berinvestasi itu terealisasi. Minat investasi itu harus segera direspons stakeholder. Birokrasinya harus dibuat tidak berbelit dan memudahkan maupun memenuhi kebutuhan industri,” kata Enny dalam keterangannya, Rabu (24/6/2020).

“Kalau tidak salah ada sekitar 34 industri asal AS yang sudah shifting investasinya ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia, dan beberapa negara lain. Tapi tidak satu pun yang masuk ke Indonesia,” imbuh Enny.

Oleh karena itu, Enny menyarankan para pembuat kebijakan untuk serius menangani kendala-kendala utama di bidang investasi. Sehingga, Indonesia dapat menjadi salah satu tujuan relokasi investasi dari China tersebut.

Baca juga: RI Bidik Relokasi Perusahaan AS dari China

Dalam memikat investasi untuk masuk, kata Enny, tidak ada salahnya mencontoh negara lain.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com