Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Farmasi Asal AS Nyatakan Bangkrut, Bakal Tutup 1.200 Toko

Kompas.com - 25/06/2020, 10:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

PITTSBURG, KOMPAS.com - Peritel vitamin dan obat-obatan herbal asal AS, General Nutrition Centres (GNC), telah mengajukan kebangkrutan.

GNC pun berencana menutup atau menjual 800 hingga 1.200 tokonya.

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (25/6/2020), perusahaan berusia 85 tahun itu mengajukan perlindungan bab 11 kepada pemerintah pada Selasa malam di pengadilan kepailitan AS, Wilmington, Delaware.

GNC sendiri telah berusaha mengurangi beban utangnya yang hampir 900 juta dollar AS, setara sekira Rp 12,7 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS) di tengah penurunan penjualan akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: 4 Perusahaan Startup Lakukan PHK Akibat Covid-19, Apa Saja ?

Perusahaan menyatakan, pandemi Covid-19 telah memotong sumber pendapatan utama karena ribuan toko ritel terpaksa ditutup sementara.

Akibatnya perusahaan mengajukan kebangkrutan dan memaksa 2.100 hingga 11.000 karyawannya dicutikan.

Perusahaan yang berbasis di Pittsburgh ini merencanakan restrukturisasi "jalur ganda", di mana perseroan dijual sebagai kelangsungan usaha, atau memperbaiki neraca keuangannya dengan melunasi utang lebih dari 300 juta dollar AS. Utang itu setara dengan Rp 4,26 triliun.

Menanggapi hal itu, perseroan menyatakan telah menyetujui dengan para pemberi pinjaman untuk menjual dirinya kepada afiliasi pemegang saham terbesarnya, Harbin Pharmaceutical, senilai 760 juta dollar AS.

Baca juga: Raksasa Minyak Arab Saudi PHK Ratusan Pegawai

Penjualan dilakukan dalam pelelangan yang diawasi oleh pengadilan, dengan tunduk pada tawaran yang lebih tinggi.

"GNC dan 16 afiliasi mencari perlindungan pengadilan dengan tujuan menyelaraskan kembali bisnis mereka secara operasional, sambil meminimalkan dampak pada pelanggan, karyawan, penyewa tempat usaha, dan vendor," kata chief financial officer GNC Tricia Tolivar.

Sementara itu, operasi bisnis akan berlanjut meski 500 toko tetap tutup karena pandemi. Perusahaan berharap bisa keluar dari. kebangkrutan (perlindungan Bab 11) di musim gugur mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com