"Paduan yang dilakukan Qantas, yakni pemangkasan pegawai, pengurangan armada, dan penggalangan dana di pasar modal dirancang untuk menurunkan biaya selama krisis permintaan di industri penerbangan, dan memberikan dasar yang solid untuk pemulihan. Dalam jangka pendek hingga menengah, kuatnya pasar domestik Qantas akan membantu perolehan pendapatan lagi," ucap Greg Waldron, direktur pelaksana Asia di FlightGlobal.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyatakan, pendapatan maskapai di seluruh dunia akan merosot 55 persen dari level pada tahun 2019.
Baca juga: Dirut Garuda: 135 Pilot Garuda Bukan Di-PHK, tapi Dipercepat Masa Kontrak Kerjanya
Menurut IATA, butuh waktu lebih dari tiga tahun agar bisnis penerbangan dapat kembali ke level tahun lalu.
Analis industri penerbangan dari Endau Analytics Shukor Yusof mengungkapkan, kondisi buruk masih akan dihadapi maskapai di seluruh dunia, lantaran menghadapi dampak susulan pandemi virus corona.
"Krisis jauh lebih dalam dan luas dari yang kita pikirkan, serta akan memberikan dampak luar biasa bagi industri (penerbangan). Kita akan melihat permulaan periode menyakitkan dan penderitaan selama setidaknya 12 hingga 18 sebekum maskapai pulih secara perlahan," terang Yusof.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.