Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Ciri UMKM yang Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 25/06/2020, 13:42 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Teten Masduki mengatakan, di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi, masih ada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang masih bisa bertahan.

Ia menyebut ada dua ciri UMKM yang bisa bertahan di tengah ketidakpastian keadaan.

"Pertama adalah UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital dengan memanfaatkan marketplace-marketplace di Indonesia. Banyak saat ini UMKM yang sudah berjualan di marketplace seperti di Bukalapak, Lazada dan banyak lainnya," ujarnya dalam pressconference virtual, Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Menaker: Kedatangan TKA Bisa Buka Kesempatan untuk Tenaga Kerja Lokal

Memang, kata Teten, baru sekitar 13 persen UMKM yang sudah tergabung di ekosistem digital, sementara sisanya yaitu 87 persennya masih melakukan penjualan secara offline.

"Jadi saya kira ekonomi digital ini memang harus dipercepat. Apalagi kalau dilihat berdasarkan data yang saya terima penjualan online di tengah pandemi itu naik 18 persen," kata dia.

Lalu yang kedua adalah pelaku UMKM yang berhasil mengadaptasikan bisnisnya dengan mengeluarkan produk-produk inovasi. Misalnya saja saat ini banyak UMKM yang harus banting setir, dari berjualan produk-produk tas dan baju jadi jualan masker kain.

Baca juga: IMF: Covid-19 Sebabkan Perekonomian Global Rugi Rp 168.000 Triliun

"Banyak juga pelaku UMKM yang berjualan makanan siap saji atau frozen food. Memang saya lihat sekarang kebutuhan pokok itu lebih diprioritaskan dibandingkan kebutuhan sekunder. Mereka pun menjualnya di online, jadi pembelinya lebih banyak," ucapnya.

Oleh sebab itu lanjut Teten, pihaknya sedang gencarnya-gencarnya mendorong pelaku UMKM untuk Go-Digital, dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM melalui berbagai program.

"Banyak program-program pelatihan yang sudah kita buat, dengan menggandeng banyak pihak lain seperti e-commerce dan lembaga-lembaga lainnya," kata dia.

Baca juga: Sentil PNBP Benih Lobster Kecil, Susi Bandingkan dengan Harga Rempeyek Udang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com