Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menabung untuk Anda yang Gajinya Pas-pasan

Kompas.com - 25/06/2020, 16:05 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda yang menerima gaji pas-pasan tetap bisa mempunyai tabungan dan berinvestasi. Ingin tahu cara dan porsi pembagiannya, simak tips dari para ahli perencana keuangan berikut ini.

Hari gini Anda tidak punya tabungan? Duh, Anda sebaiknya mulai atur pengeluaran lagi. Tabungan dan investasi bisa jadi penyelamat ketika Anda sedang berada di masa krisis.

Selain itu, tabungan dan investasi bisa membuat Anda untuk terhindar dari jeratan utang. Alih-alih berutang atau menggesek kartu kredit, Anda bisa memecah isi tabungan atau mencairkan saldo investasi saat membutuhkan dana untuk kebutuhan mendesak.

Baca juga: Ditanya DPR Soal Penghapusan Premium dan Pertalite, Ini Jawaban Menteri ESDM

Agustina Fitria, Financial Planner OneShildt mengatakan orang bergaji UMR dan gaji bergaji pas-pasan masih bisa menabung. Kuncinya, mereka harus hidup hemat dan mempunyai niat untuk menabung.

Namun, niat saja tidak cukup Anda sebaiknya membuat tujuan saat mulai menabung dan berinvestasi. Misalnya, Anda menabung atau berinvestasi untuk dijadikan modal membeli kendaraan untuk alat transportasi ke kantor.

Sisihkan dana tabungan di awal tanggal gajian

Agar Anda berhasil mempunyai tabungan sebaiknya menabung saat tanggal gajian tiba. Anda bisa menempatkan dana tersebut di rekening terpisah.

Baca juga: Bank Dunia: Penyediaan Air Minum dan Sanitasi RI Tertinggal

"Bila Anda sangat sulit menabung bisa pakai sistem auto debit," kata Fitria. Jadi, sistem akan otomatis memotong gaji Anda untuk ditabungkan.

Sebelum menabung Anda wajib berhitung! Hal ini perlu dilakukan agar Anda tidak dibuat pusing karena kekurangan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Nah, Berapa sih komposisi tabungan dan investasi yang tepat?

Baca juga: Era Erick Thohir, 22 Anggota TNI/Polri Masuk Jajaran Komisaris BUMN

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com