Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicecar DPR soal Rugi Rp 38 Triliun, Ini Kata Bos PLN

Kompas.com - 25/06/2020, 16:06 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menanyakan informasi yang menyebut PT PLN (Persero) mengalami kerugian hingga Rp 38 triliun pada kuartal I-2020. Bahkan, kata dia, ada informasi bahwa PLN bisa bangkrut pada Oktober 2020 jika permasalahan tersebut tak bisa diatasi.

Hal tersebut ditanyakan Aria kepada Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (25/6/2020).

“Kami dapat dari media, (PLN) kerugian Rp 38 triliun. Nah, ini gimana penjelasannya supaya di masyarakat yang ramai beredar ini? Kami ingin dapat laporan langsung,” kata Aria.

Baca juga: Maskapai di Seluruh Dunia Rugi Rp 1.192 Triliun akibat Covid-19

Aria pun menambahkan, dengan kondisi tersebut, apakah PLN bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini. Dia khawatir, dengan adanya kerugian itu, keberlangsungan perusahaan pelat merah tersebut bisa terganggu.

“Kan katanya Oktober 2020 ini kesulitan keuangan PLN, tapi dengan turunnya Rp 45 triliun likuiditas Bapak jadi baik sampai pada akhir tahun, Bapak yakin?” tanya dia.

Menjawab pertanyaan tersebut, Zulkifli menjelaskan, kerugian sebesar Rp 38 triliun pada kuartal I-2020 disebabkan kurs rupiah terhadap dollar AS yang berubah.

“Kerugian itu terjadi akibat adanya perbedaan kurs dollar pada 31 Desember 2019 dengan 31 Maret 2020 pada saat laporan keuangan disampaikan. Berdasarkan praktik laporan keuangan korporasi, kurs dollar yang digunakan adalah dolar yang tercatat pada hari di mana laporan keuangan dibuat,” ucap Zulkifli.

Baca juga: Pemerintah Belum Bayar Utang Rp 48 Triliun ke PLN

Zulkifli pun mengaku telah menyiapkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Menurut dia, saat ini PLN telah memiliki komitmen dengan bank BUMN terkait dana sebesar Rp 28 triliun. Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan dana Rp 7 triliun yang berasal dari pasar.

“PLN juga usahakan pinjaman internasional (dengan) bunga rendah untuk memastikan kestabilan keuangan perusahaan, termasuk jangka panjang untuk keperluan pengembangan bisnis yang kami jalankan,” kata dia.

Baca juga: Komplain Tagihan Listrik, 14.991 Pelanggan Datangi Kantor PLN di Jatim

Dia menambahkan, dana kompensasi dari pemerintah sebesar Rp 45 triliun juga bisa membantu menyehatkan keuangan PLN.

“Perlu kami sampaikan, pinjaman yang didapat PLN memiliki biaya modal cost of capital. Kalau bisa dilunasi dari dana kompensasi maka keuangan PLN semakin sehat dan PLN bisa jaga,” ujarnya.

Baca juga: Balada PLN: Rugi Rp 38 Triliun dan Gaduh Tagihan Listrik Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com