Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Tak Kunjung Turun, Menteri ESDM: Pertamina Punya Beban Berat

Kompas.com - 25/06/2020, 18:01 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan harga BBM yang tidak kunjung terjadi masih menjadi pertanyaan banyak pihak. Pasalnya, harga minyak dunia saat ini lebih rendah dibandingkan awal tahun. 

Saat rapat kerja, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto mempertanyakan soal kemungkinan penuruanan harga BBM ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Menurutnya, pemerintah cenderung terlalu lama mengambil keputusan dalam penyesuaian harga BBM.

Baca juga: Dicecar DPR soal Rugi Rp 38 Triliun, Ini Kata Bos PLN

"Isu energi ini terus menerus bertubi-tubi. Salah satunya penyesuaian harga BBM yang tak kunjung terealisasi, karena wait and see. Jadi kapan disesuaikan?," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/6/2020).

Merespons pertanyaan tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, saat ini harga minyak dunia sudah mengalami peningkatan.

Ia pun mengklaim, pergerakan harga minyak dunia relatif sangat cepat. Sehingga, pemerintah memerlukan waktu dalam penyesuaian harga BBM.

Selain itu, Arifin menyebutkan, PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN penyalur dan penyedia BBM dinilai sudah menanggung beban yang berat ketika harga minyak dunia masih tinggi.

Baca juga: Ditanya DPR soal Penghapusan Premium dan Pertalite, Ini Jawaban Menteri ESDM

"Siklus daripada crude internasional sering cepat sekali cycle-nya. Pertamina juga sudah (punya) beban berat terkait subsidi dan kompensasi pada saat crude dalam harga 70 dollar AS," tuturnya.

Kendati demikian, Arifin menegaskan, pihaknya akan terus mengawal harga BBM agar berada di level wajar.

Salah satu acuan yang digunakan adalah membandingkannya dengan negara-negara di ASEAN.

Baca juga: Cara Menabung untuk Anda yang Gajinya Pas-pasan

Meski begitu, Arifin mengakui ada dua negara dengan harga BBM yang lebih murah dari Indonesia, yaitu Malaysia dan Vietnam.

"Intinya, kami akan usahakan harga (BBM) masih ada di level tidak di atas lebih tinggi dari harga di ASEAN. Yang masih lebih rendah itu ada Malaysia dan Vietnam, itu juga tipis saja," ucapnya.

Baca juga: Maskapai di Seluruh Dunia Rugi Rp 1.192 Triliun akibat Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com