JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memberlakukan era kebiasaan baru atau new normal di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Ini guna menghidupkan denyut perekonomian yang sempat terganggu.
New normal dianggap sebagai suatu solusi dengan menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat tetap bisa produktif dan terhindar dari Covid-19. Masyarakat diimbau melakukan adaptasi perubahan perilaku saat pelonggaran PSBB.
Adaptasi tersebut juga berlaku dalam hal manajemen keuangan pribadi.
Baca juga: Tips Mengelola Keuangan untuk Bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Setelah tiga bulan terakhir produktivitas masyarakat terganggu, tentunya juga berpengaruh pada daya beli sebagian besar masyarakat serta kondisi keuangan pribadi mereka.
Melihat banyaknya masyarakat yang terdampak dengan pandemi ini, perusahaan konsultan Grant Thornton Indonesia berpendapat penyesuaian anggaran atau manajemen keuangan pribadi menjadi lebih penting dari sebelumnya.
“Kondisi prihatin yang berdampak bagi sebagian besar industri saat ini mendorong kita untuk lebih tenang dan bijak dalam menghadapinya. Tentu kondisi finansial yang dimiliki setiap keluarga memiliki kondisi berbeda-beda hingga akhir pandemi nanti," kata Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia dalam keterangannya, Kamis (25/6/2020).
Menurut Johanna, kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan, tetap produktif sebisa mungkin dan cerdas menangani keuangan pribadi adalah usaha terbaik yang dapat dilakukan saat ini.
Baca juga: 4 Tips Mengelola Keuangan saat Pendapatan Berkurang akibat Covid-19
Berikut ini 5 langkah yang perlu dilakukan setiap individu untuk mengatur keuangan pribadi dalam menghadapi new normal.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat dengan cermat kondisi keuangan saat ini dari sisi pemasukan vs pengeluaran. Identifikasi semua pengeluaran, mulai dari laporan kartu kredit hingga berbagai tagihan rutin seperti listrik dan air.