Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Tantangan Berat Dunia Penerbangan Sipil Komersial di Indonesia

Kompas.com - 26/06/2020, 12:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kabar terakhir dari banyak diskusi di forum internasional tentang dunia penerbangan sipil komersial, para ahli sampai kepada kesimpulan bahwa dibutuhkan setidaknya 5 tahun bagi dunia penerbangan untuk dapat menyesuaikan diri untuk pulih kembali.

Hampir semua protokol kesehatan Covid -19 sangat bertentangan dengan kiat dan strategi untuk bisa memperoleh keuntungan pada penyelenggaraan transportasi udara dalam perspektif bisnis.

Setidaknya protokol kesehatan yang wajib, di tengah pandemi Covid -19 dipastikan akan meningkatkan atau menambah biaya operasi penerbangan. Tidak saja menjadi berat bagi Maskapai Penerbangan , akan tetapi juga dalam pengelolaan bandara misalnya, yang pada akhirnya menjadi beban penumpang juga, berupa harga tiket yang mahal.

Lebih jauh lagi, protokol kesehatan Covid-19 telah menurunkan gairah dan minat banyak orang untuk bepergian menggunakan pesawat terbang. Terbang, dinilai akan sangat berisiko karena berpotensi menularkan Covid-19 dalam ruang udara kabin yang sangat sempit dan terbatas itu. Tidak itu saja, siapa mau membuang waktu antri berjam-jam di Bandara, dalam memenuhi prosedur protokol Covid-19 untuk bepergian yang jarak tempuhnya hanya 1 atau 2 jam terbang misalnya.

Harapan untuk memperoleh kembali harga tiket murah menjadi sirna dan bahkan banyak diramalkan ke depan, harga tiket pesawat akan menjadi jauh lebih mahal lagi.

Sebuah Tantangan berat bagi dunia penerbangan sipil komersial di dunia dan tentu saja termasuk di Indonesia.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com