Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Facebook Rontok 8 Persen, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 27/06/2020, 12:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

KOMPAS.com - Jumat (26/6/2020) Facebook Inc menyatakan akan mulai melabeli konten yang tetap layak diberitakan meski melangar kebijakan perusahaan itu, jika memiliki bobot kepentingan publik lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkannya.

Facebook juga akan melabeli semua postingan dan iklan yang berkaitan pemilu sekaligus memasang tautan ke informasi otoritatif, termasuk dari politisi.

Mark Zuckerberg, CEO Facebook, juga mengatakan Facebook akan melarang iklan yang mengklaim bahwa orang dari ras, agama, orientasi seksual, atau status imigrasi tertentu merupakan ancaman bagi keselamatan fisik atau kesehatan.

Baca juga: Hari Terakhir Lapor Meteran Listrik ke PLN, Simak Caranya

Perubahan kebijakan Facebook ini terjadi seiring merebak kampanye boikot iklan "Stop Hate for Profit". Seruan boikot sendiri dimulai beberapa kelompok hak-hak sipil Amerika Serikat (AS) untuk menekan Facebook agar bertindak mengatasi ujaran kebencian dan informasi yang salah.

Namun, seperti dikutip Reuters, rupanya pidato Zuckerberg yang termuat di akun Facebooknya itu gagal, menurut Menurut Rashad Robinson, presiden kelompok hak-hak sipil Color Of Change, salah satu kelompok di balik kampanye boikot.

"Apa yang kami lihat dalam pidato hari ini dari Mark Zuckerberg adalah kegagalan untuk bergulat dengan kerugian yang ditimbulkan FB pada demokrasi & hak-hak sipil kita," Robinson mencuit.

"Jika pidato ini adalah respons yang dia berikan kepada pengiklan besar yang menarik jutaan dolar dari perusahaan, kita tidak bisa mempercayai kepemimpinannya." sambungnya.

Saham Facebook ditutup anjllok lebih dari 8 persen pada perdagangan Jumat (26/6/2020). Demikian pula dengan Twitter yang harga sahamnya rontok 7 persen di hari yang sama.

Baca juga: Kabar Baik, KA Prameks Jogja-Solo Akan Diganti KRL

Salah satu pemicu penurunan harga saham itu adalah pernyataan Unilever PLC yang akan menghentikan iklan di Facebook, Instagram, dan Twitter di AS, selama sisa tahun ini seraya mengutip istilah "perpecahan dan kebencian selama pemilihan terpolarisasi ini periode di AS".

Lebih dari 90 pengiklan termasuk anak perusahaan produsen mobil Honda Motor Co Ltd di AS, Ben & Jerry's dari Unilever, Verizon Communications Inc dan The North Face, telah bergabung dalam kampanye ini. Begitu kaim grup aktivis iklan Sleeping Giants.

Beberapa jam setelah pengumuman Facebook, Coca-Cola Co juga mengatakan akan menghentikan sementara penempatan iklan di seluruh platform media sosial mulai 1 Juli di seluruh dunia, selama setidaknya 30 hari.

Salah satu pengiklan teratas Facebook, raksasa barang-barang konsumen Procter & Gamble Co, pada hari Rabu berjanji meninjau penempatan iklan dan menghentikan pengeluaran di platfrom yang memuat konten penuh kebencian. P&G menolak mengatakan apakah mereka telah mencapai keputusan di Facebook.

Baca juga: Jadi Direktur Telkom di Usia 33 Tahun, Apa yang Mau Dilakukan Fajrin Rasyid?

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Saham Facebook rontok 8,32% sehari, pidato Mark Zuckerberg melempem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com