Sementara itu, Ketua KPS Bogor Zamroni Burhan mengatakan, seluruh peternak sapi merasakan dampak Covid-19.
Misalnya saja rata-rata produksi susu yang dihasilkan sapi pada bulan Januari-Maret sebanyak 12 ton, namun dalam kondisi pandemi menyebabkan 1 jenis menu pakan berkurang yang berdampak pada turunnya produksi susu.
“Hal ini terlihat pada bulan April-Juni, produksi susu hanya mencapai 8 ton. Meskipun ada pakan sapi yang berupa ampas, namun kandungan proteinnya cukup tinggi dan berpengaruh pada volume susu yang dihasilkan sapi. Sampai sejauh ini, suplemen atau konsentrat tersebut belum ada penggantinya,” kata Zamroni.
Baca juga: Menkop Teten: UMKM Beromzet di Bawah Rp 4,8 Miliar Otomatis Bebas Pajak
Zamroni juga mengatakan, pendapatan peternak rata-rata per bulan adalah Rp10 juta dipotong dengan cicilan pinjaman sebesar Rp 3 juta sampai dengan Rp 4 juta.
Kondisi saat ini, membuat peternak menurun hingga Rp 5 juta per bulan.
Adanya restrukturisasi pinjaman dari LPDB-KUMKM selama 1 tahun berupa penangguhan pembayaran, diharapkan dapat menurunkan jumlah cicilan anggota, sehingga peternak dapat fokus melanjutkan usahanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.