CANBERRA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi asal AS, Google, akhirnya sepakat untuk membayar para penerbit alias perusahaan media untuk konten-konten beritanya.
Program lisensi baru yang diluncurkan Google ini akan dimulai untuk media lokal dan nasional di Australia, Brazil, dan Jerman. Ke depan, Google akan membuat kesepakatan serupa dengan media di negara-negara lain.
VP manajemen produk berita Google, Brad Bender mengatakan, pihaknya bakal membayar media untuk konten-konten berkualitas tinggi.
"Program ini akan membantu media yang berpartisipasi memonetisasi kontennya melalui pengalaman bercerita, yang memungkinkan orang masuk lebih dalam ke cerita yang lebih kompleks. Tetap terinformasi dan terpapar ke dunia dengan berbagai masalah dan minat yang berbeda," kata Bender dikutip Business Insider, Senin (29/6/2020).
Baca juga: Luhut Mengaku Ditelepon Google, Minta Indonesia Jadi Pusat Data Asia
Adapun detailnya bakal segera diumumkan. Yang jelas, produk berita ini bakal tersedia di Google News dan Discover pada akhir tahun 2020.
Tak hanya itu, Google juga akan memberikan akses gratis bagi para pembaca untuk artikel berbayar yang disediakan media. Hal ini dilakukan untuk memberi orang kesempatan membaca artikel yang tidak dapat diakses bila tidak membayar, sekaligus menaikkan jumlah pemirsa.
Sebagai permulaan, konten berita Aussie lokal seperti InQueensland dan InDaily yang berbasis di Australia Selatan merupakan bagian dari inisiatif baru ini.
Direktur Pelaksana InQueensland dan InDaily, Paul Hamra mengatakan, inisiatif Google akan memberikan media peluang mengakses pasar baru dan memberikan komersial tambahan.
"Peluang menemukan saluran baru dan pemirsa baru untuk konten premium kami adalah prioritas tinggi saat berita lokal di bawah tekanan," ucap Paul Hamra.
Baca juga: Cerita Ridwan Kamil, Hobi Urban Farming dan Raih Penghargaan Google
Sebagai informasi, kesepakatan soal program lisensi Google ini dilakukan setelah Eropa dan Australia mendesak raksasa teknologi itu untuk membayar setiap media karena telah menyajikan konten.
Pada April lalu, pemerintah Australia sendiri meminta Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia (ACCC) untuk membuat kode etik bagi perusahaan sekelas Facebook dan Google.
Kode etik harus membuat perusahaan multinasional itu membayar perusahaan media karena menerbitkan berita-berita yang telah dibuat.
"Bisa dikatakan adil bila mereka (perusahaan media) yang menghasilkan konten dibayar untuk (kerja keras) itu," kata Bendahara Australia, Josh Frydenberg awal tahun ini.
Baca juga: 1 Agustus Bakal Dipajaki, Langganan Netflix hingga Spotify Bakal Lebih Mahal?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.