”Mereka melaporkan soal penggusuran dan penertiban lahan di sekitar stasiun yang menyebabkan kios/ lapak mereka dibongkar. Kami juga sudah mempertemukan dengan pihak perwakilan PT KAI,” kata dia.
Baca juga: Jonan Akui Biaya Urus Tanaman Lebih Besar dari Uang Pensiun Menteri
Menurut Budi, persoalan penertiban kawasan di dalam stasiun memunculkan beberapa masalah. Hasil pertemuan antara pedagang dan PT KAI terungkap, para pedagang memang menyewa, bahkan membeli sebagian lahan dari oknum pegawai PT KAI. Di sisi lain, terungkap juga ada sebagian lahan di area stasiun yang disewakan pada jaringan minimarket tertentu.
KAI menegaskan, peron stasiun yang sudah dibersihkan dari kios dan pedagang asongan akan diperuntukkan bagi penumpang yang menunggu kereta dan tidak akan dikomersialkan.
Jonan sendiri terus melanjutkan pembersihan kios atau lapak-lapak pedagang kaki lima di puluhan stasiun yang berada di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Pembongkaran ini beberapa kali sempat mendapat perlawanan, seperti yang terjadi saat pembongkaran belasan kios di Stasiun Pondok Cina, Depok.
Baca juga: Jonan Buka Suara Soal Langkah Erick Thohir Rombak Direksi PT KAI
Jonan juga memastikan, pembongkaran kios di area stasiun itu bertujuan untuk memperluas peron agar bisa menampung lebih banyak penumpang KRL, dan menyediakan lahan parkir kendaraan penumpang KRL.
”Setelah penataan stasiun selesai, kami akan lihat lagi kalau ada lahan stasiun yang bisa dijadikan area komersial. Nanti, kami buka lelang terbuka,” ucap dia.
Penggusuran sebanyak 12 kios di Stasiun Pondok Cina, ditunda setelah sekitar 100 mahasiswa dan belasan pedagang menghadang petugas yang hendak melakukan pembongkaran.
Kios-kios di Pondok Cina itu disewakan PT Kereta Api Commuter Jabodetabek kepada perseorangan dan sudah berakhir pada 12 Desember 2012.
Sebelumnya, sebanyak 57 kios yang lain sudah dibongkar dengan kesadaran sendiri oleh pemilik kios.
Mahasiswa bersama pedagang berjaga sejak pagi hingga sore hari. Ratusan petugas yang hendak melakukan pembongkaran ataupun pengamanan akhirnya ditarik karena mahasiswa dan pedagang itu memasang badan di depan kios.
Baca juga: Tak Lagi Jadi Menteri, Jonan Kini Sibuk Bertani Sayur
”Kami menolak pembongkaran kios sampai ada dialog dan solusi bagi para pedagang,” kata Maryana, pedagang di Stasiun Pondok Cina.
Para pedagang dan mahasiswa berpatokan pada surat Komnas HAM No 2.813 tanggal 11 Desember 2012 yang meminta PT KAI menunda penggusuran hingga ada dialog dengan para pedagang. Riston Manulang (48), pedagang di Stasiun Pondok Cina, mengatakan selama ini PT KAI tidak membuka dialog.
Riston khawatir lahan kios bukan digunakan untuk kepentingan publik, melainkan digunakan pengusaha besar.
”Kami curiga jangan-jangan nanti malah berdiri minimarket- minimarket,” ujar dia dikutip dari Harian Kompas, 6 Januari 2013.