Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah KRL di Masa Lalu

Kompas.com - 29/06/2020, 09:36 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta Rel Listrik atau KRL sangat akrab bagi para komuter di Jabodetabek. Jutaan orang sangat bergantung pada moda transportasi berbasis rel ini. KRL juga identik dengan penumpang yang berjubel pada jam-jam kerja.

Namun jika menengok beberapa tahun ke belakang, KRL jadi gambaran buruknya transporasi perkeretaapian di Indonesia. Tak hanya berdesakan di dalam gerbong, penumpang kereta juga lazim meluber di atas kereta yang membahayakan penumpang, baik risiko terjatuh hingga tersengat kabel listrik aliran atas (LAA).

Dilansir Harian Kompas, 1 April 2013, Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat itu, Ignasius Jonan, menegaskan pada bulan September 2013, tidak ada lagi KRL tanpa pendingin ruangan (AC) di Jabodetabek.

”Kini sudah tak ada lagi yang jual kereta tanpa AC (pendingin ruangan). Jadi, kami jalankan rangkaian kereta AC untuk menggantikan KRL ekonomi,” ujar dia.

Baca juga: Ignasius Jonan: Saya Bukan Hanya Bisa Jalankan Kereta Api Saja...

Pasca-penarikan KRL ekonomi, dipastikan tinggal satu kelas pelayanan KRL, yakni KRL berpendingin ruangan. Sebelumnya, selisih tarif KRL ekonomi dan ekonomi cukup tinggi, yakni Rp 7.000.

Saat itu, definisi KRL kelas ekonomi sangat kabur. Selama ini KRL ekonomi identik dengan kereta yang dibeli pemerintah dan tanpa pendingin ruangan. Penumpang KRL ekonomi mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga tarifnya bisa berkisar Rp 1.000-Rp 2.000.

Tiket perjalanan KRL Ekonomi Palmerah-Serpong di hari terakhir beroperasi, Senin (6/52013). Mulai hari ini, Selasa (7/5/2013), Seluruh perjalanan KRL Ekonomi di lintas Tanah abang-Serpong dihapus dan digantikan rangkaian Commuter Line.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Tiket perjalanan KRL Ekonomi Palmerah-Serpong di hari terakhir beroperasi, Senin (6/52013). Mulai hari ini, Selasa (7/5/2013), Seluruh perjalanan KRL Ekonomi di lintas Tanah abang-Serpong dihapus dan digantikan rangkaian Commuter Line.

Berdasarkan Pasal 153 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, disebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab membayarkan selisih antara tarif kereta ekonomi yang ditetapkan pemerintah dan tarif yang dihitung operator.

Tarif KRL sendiri masih di bawah tarif bus. Tiket bus non-AC dari Bogor ke Jakarta mencapai Rp 7.000, sedangkan tiket bus dengan pendingin ruangan Rp 10.000.

Baca juga: Perbaikan KAI: Kontroversi Kala Jonan Menggusur Pedagang Stasiun

Dana yang minim ini membuat armada KRL ekonomi tidak pernah berganti. Usia KRL ekonomi lebih dari 18 tahun. Bahkan, KRL jenis rheostatic yang pertama kali digunakan saat KRL dari Jepang masuk Jakarta tahun 1976 masih dipakai.

Jumlah KRL ekonomi yang siap operasi sekitar 120 unit per hari dari total 400 unit KRL siap operasi. KRL ekonomi melayani 110 perjalanan dari total 460 perjalanan KRL Jabodetabek.

KRL ekonomi pengganti KRL non-AC kondisinya juga tak kalah memprihatinkan. KRL sering mogok, pintu tidak bisa ditutup, dan pengadaan suku cadang sulit sehingga harus dikanibal. Hal ini sangat membahayakan perjalanan KRL dan penumpangnya.

Penumpang KRL Ekonomi jurusan Serpong-Tanah turun sesampainya di Stasiun Tanah abang, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2013). 
 
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Penumpang KRL Ekonomi jurusan Serpong-Tanah turun sesampainya di Stasiun Tanah abang, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2013).

Dikutip dari Wartakota, penghapusan sejumlah jadwal KRL ekonomi mengundang protes dari penumpang. Bahkan, banyak penumpang kereta ekonomi yang biasa berangkat dari Stasiun Bogor mengancam mendemo PT KAI jika seluruh jadwal kereta ekonomi dihapus.

"Yang jam 08.41 sudah enggak ada, saya jadi naik yang jam 09.01. Kalau jadwal ekonomi dihapus, kami akan demo," ancam Sukesih (35), salah satu penumpang setia kereta ekonomi saat itu.

Baca juga: Jonan Pamer Baru Beli Mobil Esemka

Protes serupa juga disampaikan Anda (55), penumpang kereta ekonomi lainnya. Dia mengaku cukup untuk naik Commuter Line (CL) karena harga tiketnya mahal.

"Uang makan saya per hari cuma Rp 20.000, kalau naik Commuter Line, berarti Rp 18.000 buat berangkat dan pulang, sisa uang makan saya tinggal Rp 2.000," kata Anda yang sudah menggunakan kereta selama puluhan tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com