Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Listrik dan Solar Diusulkan Turun Tahun Depan

Kompas.com - 29/06/2020, 16:12 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

Terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menekankan bahwa meski telah disetujui di level Komisi, tapi angka itu masih tentatif. Sebab, masih akan dibahas di Badan Anggaran (Banggar).

Angka subsidi yang pasti baru akan diumumkan oleh Presiden dalam nota keuangan. "Satu yang perlu dicatat, ini semua tentatif. Masih awal, kita maju ke Banggar. Nah nanti semua itu akan definitif pada saat nota keuangan dibacakan Presiden," kata Ego saat ditemui seusai rapat kerja.

Yang pasti Ego mengatakan bahwa perubahan asumsi ICP di tahun depan mempengaruhi besaran subsidi tersebut. Pada APBN tahun lalu ICP ditetapkan US$ 63 per barel, sedangkan pada tahun depan turun menjadi 42-45 dollar AS per barel.

Baca juga: Selama PSBB, Penjualan Pertamina Anjlok hingga 50 Persen

"Itu ICP beda sama yang dulu, dari US$ 63 ke US$ 42 perkiraan, tapi nanti ke depan kita nggak tahu. Satu lagi, kurs berubah," sebut Ego.

Sebagai informasi, subsidi listrik di APBN tahun 2020 sebesar Rp 54,79 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp 14.400, ICP US$ 63 per barel dan BPP listrik sebesar Rp 1.368,51 per kWh. Realisasi subsidi dari Januari-April 2020 sebesar Rp 15,64 triliun. Sedangkan outlook 2020 diproyeksikan hingga Rp 58,18 triliun.

Selain subsidi listrik yang diusulkan turun, subsidi minyak solar (GasOil 48) pun juga diusulkan kembali mengalami penurunan di tahun depan. Pada tahun 2019, subsidi minyak solar sebesar Rp 2.000 per liter.

Kemudian turun separuh menjadi Rp 1.000 per liter dalam APBN 2020. Kemudian untuk tahun depan diusulkan kembali turun separuh menjadi Rp 500 per liter. (Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi)

Baca juga: Mengintip Gaji Pejabat Kemenkeu yang Rangkap Jabatan Komisaris BUMN

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul: Subsidi listrik dan solar diusulkan turun pada tahun depan, ini alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com