JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) meluncurkan Gerakan Toko BERSAMA yang merupakan konsorsium sosial dari perusahaan- perusahaan berbagai industri untuk melakukan pemberdayaan toko dan warung kelontong.
Gerakan ini merupakan hasil kerja sama Kemenkop UKM, UKM Center FEB UI dan QASA Peduli serta perusahaan-perusahaan swasta lainnya yang tersebar di tanah air.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan melalui gerakan ini bisa mendorong dan menggairahkan kembali pertumbuhan warung kelontong yang saat ini sangat terpukul akibat Covid-19.
"Kita berjuang agar warung kelontong ini jangan sampai mati, kalau bisa menjadi sumber ekonomi rakyat. Oleh sebab itu saya sangat senang dengan adanya gerakan ini," ujarnya saat jumpa pers virtual, Senin (29/6/2020).
Baca juga: Anak Usaha RNI Ekspor Teh ke Malaysia dan Taiwan
Teten juga mengatakan saat ini kondisi warung kelontong sangat perlu dibantu. Banyak para warung kelontong yang mengalami penurunan pengunjung akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan sehingga terimbas pada omzet yang menurun secara drastis.
Hal senada juga dikatakan oleh Qasa Peduli, Joko Wiyono. Ia menyebutkan dari 3,5 juta toko kelontong yang tersebar di Indonesia hampir seluruhnya merasakan hal yang sama. Bahkan, ada juga pelaku toko kelontong yang harus gulung tikar akibat tidak memiliki pendapatan omzet sama sekali.
"Melalui Gerakan Toko BERSAMA ini kami harapkan bisa memberikan pengetahuan, keahlian, akses dan fasilitas yang bermanfaat untuk toko dan warung kelontong tradisional dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan," kata dia.
Sebagai tahap awal, kata dia, gerakan ini akan memberikan pengetahuan serta edukasi kepada para pelaku toko mengenai cara meningkatkan dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi masyarakat untuk berbelanja di toko dan warung kelontong.
Melalui materi pembelajaran ini nantinya para toko bisa mengaplikasikan ilmu yang diberi agar bisa menggaet para pengunjungnya.
Baca juga: Subsidi Listrik dan Solar Diusulkan Turun Tahun Depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.