JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimis produksi batu bara masih mencapai target tahun 2020, yakni sebesar 550 juta ton.
Pasalnya, produksi sampai dengan Mei sudah hampir mencapai separuh target tersebut.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, produksi batu bara sampai dengan Mei kemarin mencapai 228 juta ton, atau setara 42 persen target tahun 2020.
Baca juga: Harga Batu Bara Merosot, Pendapatan Kuartal I 2020 Adaro Turun
Dengan masih menyisakan 6 bulan lagi, Sujatmiko optimis produksi batu bara masih akan sesuai target, meski pandemi Covid-19 masih membayangi.
"Kalau kita bandingkan 7 bulan ke depan target produksi bisa tercapai, regardless kondisi Covid dan sebaginya," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (30/7/2020).
Kendati demikian, realisasi penggunaan batu bara untuk keperluan dalam negeri atau domestic market obigation (DMO) sampai dengan Mei lalu masih rendah.
Tercatat, sampai dengan Mei 2020 lalu realisasi DMO batu sebesar 44 juta ton, atau baru mencapai 28 persen dari target 155 juta ton.
Baca juga: Dua BUMN Ini Akan Buat Batu Bara Jadi Bahan Bakar Alternatif
Sujatmiko menjelaskan, hal tersebut diakibatkan anjloknya konsumsi listrik industri pada saat aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Padahal, industri ketenagalistrikan menjadi pengguna terbesar batu bara dalam negeri.
"Sampai Mei ini kondisinya karena pandemi , banyak industri yang enggak jalan sebagaimana adanya, termasuk kantor, mal dan sebagainya. Maka, permintaan listrik memang turun. Akibatnya pemakaian batu bara untuk pemenuhan kebutuhan listrik DMO turun," tutur Sujatmiko.
Meskipun begitu, Sujatmiko optimis DMO batu bara akan terus meningkat dalam jangka waktu panjang, seiring dengan dikembangkannya teknologi energi ramah lingkungan atau green energy.
"DMO ini kami yakin ke depan makin meningkat, karena memang listrik akan berkembang," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.