Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Pembiayaan Ritel, MNC Kapital Akuisisi Perusahaan Peer to Peer Lending

Kompas.com - 30/06/2020, 15:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menyatakan bakal mengakuisisi mayoritas saham perusahaan platform peer to peer lending. Ini dilakukan sebagai upaya perseroan menuju layanan keuangan digital terintegrasi.

Setelah akuisisi, selain berfungsi sebagai marketplace bagi pihak ketiga atau pemberi
pinjaman individu, perseroan berencana untuk menggunakan platform tersebut sebagai penyalur pembiayaan kredit bagi pengguna SPIN, MNC Bank, MNC Finance, dan MNC Leasing.

"Dengan memasuki bidang pembiayaan ritel, platform peer to peer lending ini dapat digunakan sebagai platform penyaluran pembiayaan kredit untuk MNC Bank, MNC Finance dan MNC Leasing, serta peluang-peluang lainnya untuk dapat dikembangkan dengan mengintegrasikan bisnis MNC Group lainnya," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam keterangan resmi, Selasa (30/6/2020).

Baca juga: Saham Fluktuatif, Peer to Peer Lending Bisa Jadi Sarana Tumbuhkan Aset

Hary menjelaskan, SPIN akan mensinergikan BCAP, MNCN (PT Media Nusantara Citra Tbk) dan IPTV (PT MNC Vision Networks Tbk).

"Dengan fitur tambahan seperti loyalty point dan payment gateway akan lebih meningkatkan keterlibatan pengguna," imbuhnya.

Hary mengungkapkan, perseroan juga sedang mengembangkan aplikasi urun dana melalui penawaran saham berbasis teknologi informasi (equity crowdfunding).

Direktur MNC Group yang membawahi pengembangan digital, Jessica Tanoesoedibjo menyebut, revolusi industri 4.0 menuntut respons serba cepat. BCAP, tegas dia, sepenuhnya siap melakukan berbagai transformasi digital.

Baca juga: Fintech Peer to Peer Lending Ini Khusus Beri Pinjaman untuk UMKM

Tentunya, imbuh Jessica, tidak sekedar cepat, tapi yang terpenting yaitu tepat dalam memanfaatkan teknologi untuk menjadikan BCAP sebagai pelopor layanan keuangan digital yang terintegrasi di Indonesia.

"MNC Kapital akan terus menjawab era digitalisasi yang berkembang semakin pesat dengan membangun sinergi grup yang solid dan tetap berkomitmen meningkatkan kenyamanan pelanggan serta efisiensi proses operasional bisnis," pungkas Jessica.

MNC Group pun berencana untuk sepenuhnya memanfaatkan big datanya, mengintegrasikan master data management nya untuk meningkatkan peluang cross selling dan upselling produk yang ditawarkan.

Untuk mencapai hal ini, MNC Group sedang mengembangkan sistem akses tunggal di seluruh ekosistem digitalnya, mengonsolidasi identitas pengguna untuk mengolah data analitik berdasarkan peristiwa agar dapat mengetahui tingkah laku pelanggan dengan lebih baik dan melakukan penawaran pada waktu yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com