Sementara upaya yang dilakukan untuk menangani hal ini adalah pemerintah telah membuat Palapa ring agar pelaku UMKM serta masyarakat lain bisa terhubung dan menggunakan internet.
Ketiga adalah kurangnya pendanaan modal. Ia mengatakan banyak pelaku UMKM yang tidak memiliki pendapatan sama sekali semenjak adanya pandemi, arus keuangan menjadi terganggu sehingga mereka tidak memiliki modal untuk mengembangkan usahanya.
Untuk pendanaan modal ia menyebut pemerintah telah membuat beberapa anggaran untuk membantu UMKM.
" Salah satunya yaitu pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 34,1 triliun untuk membantu Digitalisasi UMKM lebih cepat. Bahkan ada juga program restrukturisasi, cicilan ringan hingga subsidi pelatihan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan," jelas dia.
Baca juga: Kemenkop UKM Gandeng Perbarindo untuk Percepat Penyaluran PEN Bagi UMKM
Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan pihaknya telah membuat beberapa program pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM untuk membantu mereka terjun ke market digital. Salah satu program yang telah dibuat adalah Kakak Asuh UMKM (KAU).
Teten menyebut melalui program ini pelaku UMKM akan diberi pendampingan serta pelatihan mengenai cara-cara melakukan penjualan di market digital.
"Program-program ini kita buat dalam upaya membantu para pelaku UMKM Indonesia agar dapat bersaing dan mengembangkan bisnisnya secara optimal melalui platform digital," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.