"Mayoritas terbesar adalah pekerja di dunia (93 persen) yang tinggal di negara-negara dengan adanya pemberlakuan penutupan tempat kerja. Dan Amerika mengalami pembatasan terbesar," kata ILO.
ILO berpendapat, bila kegiatan ekonomi mulai membaik dari segi investasi maupun konsumsi, maka bakal ada penurunan jam kerja sebesar 4,9 persen. Setara dengan 140 juta pekerja penuh waktu dibandingkan kuartal IV-2019.
Sementara dalam skenario terburuk, bila terjadi gelombang kedua pandemi dan kembali berlakunya PSBB, konsekuensinya adalah jam kerja yang hilang akan semakin banyak menjadi 11,9 persen atau 340 juta pekerja akan menganggur.
Sementara, skenario optimistisnya dengan melakukan pemulihan kegiatan pekerja yang cepat akan mendorong permintaan dan penciptaan lapangan kerja secara signifikan. Dengan pemulihan yang sangat cepat ini, hilangnya jam kerja global hanya berkisar 1,2 persen (34 juta pekerjaan penuh waktu).
Baca juga: Kementan: Jamur Enoki Selain dari Green Co Ltd Korsel Aman Dikonsumsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.