Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ILO Ramal Jumlah Pengangguran Akan Terus Bertambah di Semester II-2020

Kompas.com - 02/07/2020, 15:31 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengatakan, jumlah jam kerja yang hilang di seluruh dunia pada semester pertama 2020, secara signifikan memburuk dari perkiraan sebelumnya.

Bahkan ILO memprediksi, tingginya ketidakpastian perekonomian selama pandemi virus corona (Covid-19) akan menambah jumlah pengangguran lebih banyak pada semester II-2020.

"Sementara tingginya ketidakpastian pemulihan pada pertengahan tahun kedua tidak memadai untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi. Bahkan, dalam skenario terbaik dan berisiko untuk melihat berlanjutnya hilangnya pekerjaan dalam skala besar," demikian ILO mengingatkan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Dampak Corona, Jumlah Pengangguran Bisa Tembus 12,7 Juta di 2021

Menurut hasil survei ILO, terdapat penurunan 14 persen dari jam kerja global selama kuartal I 2020, yang setara dengan hilangnya 400 juta pekerjaan penuh waktu (berdasarkan 48 jam kerja seminggu).

Hal ini merupakan peningkatan tajam dari perkiraan yang sebelumnya pernah diterbitkan pada 27 Mei, yaitu penurunan jam kerja sebesar 10,7 persen atau setara 305 juta pekerjaan.

"Hal baru ini mencerminkan memburuknya situasi di banyak wilayah selama beberapa minggu belakangan, terutama di perekonomian berkembang," tulis ILO.

Secara regional, persentase hilangnya jam kerja pada kuartal kedua yakni Amerika (18,3 persen), Eropa dan Asia Tengah (13,9 persen), Asia dan Pasifik (13,5 persen), Negara-negara Arab (13,2 persen), dan Afrika (12,1 persen).

Baca juga: 3 Tantangan Utama yang Dihadapi UMKM Selama Pandemi Covid-19

"Mayoritas terbesar adalah pekerja di dunia (93 persen) yang tinggal di negara-negara dengan adanya pemberlakuan penutupan tempat kerja. Dan Amerika mengalami pembatasan terbesar," kata ILO.

Pengangguran

ILO berpendapat, bila kegiatan ekonomi mulai membaik dari segi investasi maupun konsumsi, maka bakal ada penurunan jam kerja sebesar 4,9 persen. Setara dengan 140 juta pekerja penuh waktu dibandingkan kuartal IV-2019.

Sementara dalam skenario terburuk, bila terjadi gelombang kedua pandemi dan kembali berlakunya PSBB, konsekuensinya adalah jam kerja yang hilang akan semakin banyak menjadi 11,9 persen atau 340 juta pekerja akan menganggur.

Sementara, skenario optimistisnya dengan melakukan pemulihan kegiatan pekerja yang cepat akan mendorong permintaan dan penciptaan lapangan kerja secara signifikan. Dengan pemulihan yang sangat cepat ini, hilangnya jam kerja global hanya berkisar 1,2 persen (34 juta pekerjaan penuh waktu).

Baca juga: Kementan: Jamur Enoki Selain dari Green Co Ltd Korsel Aman Dikonsumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com