Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lari Maraton" Perbankan di Tengah Pandemi...

Kompas.com - 02/07/2020, 16:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto mengatakan, perbankan harus "lari maraton" dalam jangka panjang untuk bertahan di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Lari maraton diperlukan untuk mengejar ketertinggalan dan menyelesaikan kendala-kendala dalam bisnis perbankan saat maupun sesudah Covid-19.

"Dalam 18-24 bulan ke depan akan maraton bagimana kita jaga kondusifitas perbankan kita. Determinasi, stamina, endurance, energi, dan power harus di-maintance sedemikian rupa sehingga kita bisa handle dinamika eksternal kita," kata Ryan dalam konferensi video, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Ekonom: Kookmin Bank Masuk Bukopin, Sinyak Positif Investasi di Sektor Perbankan RI

Ryan menuturkan, lari maraton ini juga diperlukan untuk menghadapi isu-isu besar yang harus ditangani secepatnya. Isu ini tak hanya berlaku bagi perbankan Indonesia, tapi juga bagi perbankan di seluruh dunia.

Pertama, bank harus memperbaiki kualitas aset dan menjaga likuiditas. Ryan menyarankan industri penopang ekonomi ini melakukan efisiensi secara besar-besaran karena tekanan situasi eksternal yang tidak bersahabat.

"Bank harus membayar deposito dengan suku bunga normal, di sisi lain debitur mendapat diskon (restrukturisasi) sehingga menggerus margin. Belum lagi dari sisi likuiditas karena incoming fund-nya berkurang," ujar Ryan.

Dalam situasi genting ini, kata Ryan, perbankan harus saling menjaga satu sama lain. Hal ini penting dilakukan karena spirit semua bank sama, yakni sebagai lembaga intermediasi meski terjadi segmentasi dan dikelompokkan antar BUKU.

Baca juga: Video Viral Paket-paket J&T Dilempar, Ini Penjelasan Manajemen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com