Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas Pede RI Tak Perlu Impor Beras Hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 02/07/2020, 17:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso optimistis, Indonesia tidak perlu mengimpor beras hingga akhir tahun.

Ini meskipun ada peringatan Food Agriculture Organization (FAO) tentang ancaman krisis pangan dunia akibat kekeringan yang melanda.

Ia meyakini produksi beras dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Ini dikuatkan dengan penghitungan Kementerian Pertanian yang memperkirakan pasokan beras tahun ini surplus 5-6 juta ton.

Baca juga: Bulog Serap 700 Ton Beras Petani Sepanjang Semester I 2020

"Pengalaman saya dua tahun di Bulog, saya membuktikan selama kepemimpinan, kami tidak pernah mengimpor. Insya Allah sampai tahun ini tidak impor beras sebutir pun," katanya webinar Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Kamis (2/7/2020).

Buwas, sapaan akrabnya, menyatakan beras asal Indonesia memang masih kalah bersaing dengan beras impor, terutama dari segi harga.

Ia mencontohkan, seperti beras impor kualitas premium yang hanya dihargai Rp6.500 per kilogram saat tiba di pelabuhan Indonesia. Sementara, dengan kualitas yang sama harga beras dalam negeri sesuai acuan pemerintah berkisar Rp12.000-Rp13.000 per kilogram.

Perbedaan harga ini dikarenakan, sistem budidaya pertanian di Indonesia masih konvensional, sehingga memakan biaya produksi yang besar. Sementara di luar negeri, sudah menerapkan mekanisme yang lebih modern.

Baca juga: BPS: Harga Beras Semua Kualitas pada Juni 2020 Sangat Terkendali

Dalam kondisi menghadapi krisis pangan, memang mengimpor beras akan jauh lebih efisien. Namun, Buwas menegaskan, persoalan impor beras juga menyangkut kehidupan jutaan petani dalam negeri.

Terlebih Indonesia merupakan negara agraris, yang sudah seharusnya memegang prinsip mampu memproduksi beras sendiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

"Ini soal harga diri kita, sebagai negara agraris harusnya enggak boleh impor pangan. Kita harus berpihak kepada petani dan menguatkan segala aspek, terutama pangan," katanya.

Oleh sebab itu, Buwas memastikan Bulog akan memenuhi tugasnya dalam melakukan penyerapan beras dari para petani guna menjamin pasokan dan mendorong perekonomian.

Hingga Juni 2020 Bulog telah menyerap 700 ton beras dari petani atau mencapai 50 persen dari target tahun ini yang sebanyak 1,4 juta ton.

Baca juga: Ada Temuan Beras Bansos Tak Layak Konsumsi, Apa Kata Buwas?

Adapun saat ini total stok beras Bulog masih berkisar 1,4 juta ton. Bulog sendiri sebensarnya memiliki kapasistas gudang hingga 3,6 juta ton beras.

“Jadi saya bertahan untuk enggak impor, karena memang juga Mentan menyakinkan kalau produksi kita surplus,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com