Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Pendapatan UMKM Bakal Naik 160 Persen Jika Jualan via Online

Kompas.com - 02/07/2020, 19:02 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Komisaris Sea Group Pandu P Sjahrir mengatakan, pendapatan rata-rata yang diterima oleh para pelaku UMKM bila berjualan melalui e-commerce bisa meningkat lebih dari 160 persen.

Ini berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya. 

"Sementara untuk peningkatan produktivitas penggunaan e-commerce bisa mencapai 110 persen. E-commerce bisa menurunkan biaya operasional toko, meningkatkan produktivitas dan fleksibilitas bekerja," ujarnya dalam temu pers yang disiarkan secara virtual, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Ini yang Membuat UMKM Sulit Terjun ke Platform Digital

Pandu juga mengatakan, dalam survei itu, ada 70 persen responden yang mengakui akan terus memanfaatkan media digital melalui e-commerce untuk berjualan dan berbelanja mulai hari ini hingga saat new normal berlangsung.

Sementara untuk jenis media yang dilakukan dalam mempromosikan jualannya berbeda-beda.

Misalnya saja ada 51 persen responden yang meningkatkan penjualan lewat platfrom e-commerce, 50 persen meningkatkan penjualan menggunakan video streaming dan 49 persen meningkatkan penjualannya melalui pelatihan secara online.

"Untuk penjualan melalui e-commerce akan didominasi oleh sektor retailer, industri rumahan, makanan dan akomodasi," katanya.

Pandu juga berpendapat bahwa memanfaatkan digital untuk menunjang penjualan para UMKM bukanlah hal yang mudah. 

 

Baca juga: 3 Tantangan Utama yang Dihadapi UMKM Selama Pandemi Covid-19

UMKM akan memiliki hambatan-hambatan dalam mengaplikasikan digital untuk penjualannya seperti minimnya pengetahuan, sulitnya mereka bekerja dari rumah hingga tidak memiliki permodalan.

Minimnya pengetahuan kata dia akan membuat para pelaku UKM merasa sulit untuk menggunakan dan mengakses fitur-fitur.

Di sisi lain para pelaku UMKM banyak juga yang merasa sulit untuk bekerja dari rumah, yang dikarenakan kurangnya jangkauan dalam mengakses internet hingga adanya beberapa pekerjaan yang memang memerlukan interaksi fisik. 

"Sementara kalau untuk permodalan, pemerintah kita sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 34,1 triliun untuk membantu Digitalisasi UMKM agar lebih cepat terealisasikan. Ada juga beberapa program yang disiapkan pemerintah untuk menopang UMKM seperti restrukturisasi, cicilan ringan hingga pelatihan-pelatihan," jelas dia.

Baca juga: UMKM Jadi Prioritas Ekspansi Kredit Rp 90 Triliun Bank Himbara

Survei ini dilakukan kepada 20.000 anak muda yang memiliki usia mulai dari 16 tahun hingga 35 tahun. Dari total seluruh responden yang terlibat ada 2.200 responden yang merupakan pelaku usaha.

Survei ini pun dilakukan melalui platform Garena dan Shopee selama periode Juni 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com