Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Pastikan Pasokan 11 Bahan Pokok Ini Aman hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 02/07/2020, 19:33 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan pasokan 11 komoditas pangan utama akan terjamin hingga akhir tahun 2020.

Ini sekaligus menjamin ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan, kesebelas komoditas tersebut yakni beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.

Baca juga: Pandemi Corona, Pembelian Bahan Pokok dan Alkes Meningkat di e-Commerce

“Perkiraan kami ketersediaan kebutuhan dasar ini insya Allah sampai Desember nanti tetap aman dan dalam kendali,” katanya dalam webinar Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Kamis (2/7/2020).

Secara rinci, selisih antara perkiraan pasokan dan kebutuhan akan mengalami surplus, pada beras sebanyak 6,1 juta ton, jagung 1,4 juta ton, bawang merah 30.500 ton, bawang putih 265.200 ton, dan cabai besar 31.700 ton.

Kemudian cabai rawit diperkirakan surplus 80.200 ton, daging sapi/kerbau 395.300 ton, daging ayam ras 894.600 ton, telur ayam ras 250.300 ton, gula pasir 1,2 juta ton, dan minyak goreng 7,2 juta ton.

Syahrul menyatakan, pihaknya telah menyiapkan agenda jangka pendek, menengah, dan panjang untuk menghadapi pandemi Covid-19. Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan pangan sehingga bisa memproduksi sebagian besar kebutuhan dalam negeri.

Baca juga: Pemerintah Akan Bentuk Lembaga Cadangan Strategis Pangan, Dikelola Militer

Meski demikian, ia menekankan masih terdapat tiga komoditas pangan utama yang masih membutuhkan impor, karena hingga saat ini masih sulit untuk seluruhnya dipasok dari dalam negeri. Ketiganya yakni daging sapi/kerbau, gula, dan bawang putih.

“Itu memang menjadi tantangan tersendiri untuk bisa ditingkatkan kedepan,” kata Syahrul.

Adapun dalam agenda jangka pendek menghadapi Covid-19, Kementerian Pertanian melakukan stabilisasi harga pangan. Kemudian membangun buffer stock pangan utama di daerah.

Serta melakukan karya pertanian, fasilitas pembiayaan petani melalui KUR dan asuransi pertanian, serta memperluas akses pasar melalui pengembangan toko tani dan usaha kemitraan.

Kemudian dalam agenda jangka menengah dilakukan program padat karya lanjutan pasca Covid-19, diversifikasi pangan lokal, supporting daerah-daerah defisit pangan, antisipasi kekeringan.

Serta dilakukan menjaga semangat kerja pertanian melalui bantuan Saprodi dan Alsintan, family farming (KRPL), mendorong kelancaran distribusi pangan, dan penguatan ekspor pertanian.

Sementara agenda jangka panjang dilakukan dengan program peningkatan produksi 7 persen per tahun, penurunan losses menjadi 5 persen, eksistensifikasi tanaman pangan pada lahan rawa, dan penumbuhan pengusaha petani milenial.

“Juga pengembangan korporasi petani, pengembangan B30 dan kelapa sawit, pertanian 4.0, peningkatan ekspor tiga kali lipat, serta peningkatan nilai tukar petani (NTP)," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com