Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini Saham yang Paling Banyak Investornya

Kompas.com - 03/07/2020, 12:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Banyak Investor = Prospek Bagus?

Dalam transaksi saham, terdapat perilaku yang disebut herding behavior. Secara sederhana jika suatu saham sedang naik dan signifikan, akan membuat orang berbondong-bondong membeli saham tersebut sehingga jumlah investornya naik

Saham gorengan waktu sedang naik tinggi, sebelum gosong, bisa saja jumlah investornya juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Kemudian harga saham juga berpengaruh. Harga saham BBRI di kisaran 3.000an yang dalam 1 lot setara Rp 300.000. Masih terjangkau untuk sebagian besar investor. Berbeda dengan saham BBCA dan GGRM yang di level Rp 30.000-Rp 40.000, sehingga 1 lot setara Rp 3 juta–Rp 4 juta.

Baca juga: 5 Hal Ini Bisa Memotivasi Diri Untuk Menabung dan Investasi

Hal ini membuat investor bermodal kecil cenderung tidak memilih saham tersebut. Padahal secara fundamental, kedua saham tersebut dengan BBRI mungkin tidak berbeda jauh.

Momentum dimana terjadinya penurunan atau kenaikan harga yang signifikan juga berpengaruh terhadap jumlah investor.

Biasanya jika terjadi penurunan signifikan hingga menyentuh batas Auto Reject Bawah (ARA), maka kemungkinan akan menarik perhatian banyak investor untuk membeli saham tersebut. Sebaliknya juga ketika terjadi Auto Reject Atas.

Dalam pandangan praktisi, semakin banyak pemegang saham, maka harga saham tersebut akan sulit untuk dimanipulasi.

Sebaliknya jika semakin sedikit pemegang sahamnya dan terkonsentrasi pada pihak tertentu saja, maka semakin mudah untuk dimanipulasi alias digoreng.

Saham yang jumlah pemegangnya sedikit juga belum tentu semuanya saham gorengan. Terkadang ada sebagian dari saham tersebut dipegang oleh investor jangka panjang yang tidak melakukan spekulasi. Mereka membeli di harga yang sangat murah dan menunggu dengan sabar sampai saham tersebut naik signifikan.

Momentum saham tersebut naik biasanya jika terjadi turnover bisnis atau peningkatan penjualan dan laba bersih yang signifikan, yang menyebabkan sahamnya secara valuasi sangat murah atau memberikan dividend yield dalam jumlah yang besar.

Sampai saat ini belum ada penelitian yang menyimpulkan berapa jumlah investor yang ideal untuk suatu saham.

Saham dengan Notasi Khusus

Dengan maraknya kasus hukum investasi yang terjadi belakangan ini, tentu saja para investor harus lebih berhati-hati. Ada kalanya perusahaan yang melantai di Bursa ternyata model bisnisnya tidak selalu berhasil atau lebih parah Good Corporate Governance yang buruk sehingga akhirnya menjadi saham gorengan.

Dengan banyaknya saham yang ditransaksi di bursa ditambah dengan kenaikan harga yang tinggi dalam beberapa hari, terkadang investor awam tergoda untuk mencoba peruntungan pada saham-saham tersebut.

Ada investor yang memang sudah tahu bahwa saham tersebut fundamentalnya bermasalah, tapi menawarkan peluang keuntungan dari spekulasi jangka pendek, tapi tidak sedikit juga yang hanya ikut-ikutan saja.

Saat ini sudah terdapat notasi khusus untuk saham-saham yang bermasalah sebagai contoh di bawah ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com