Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan Riset LinkedIn, Ini 10 Pekerjaan yang Paling Dicari Saat Pandemi

Kompas.com - 04/07/2020, 11:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada perekonomian. Sejumlah perusahaan mengambil langkah efisiensi untuk bisa bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi.

Perusahaan memutuskan untuk mengurangi jam kerja, menunda perekrutan karyawan baru, bahkan mengurangi jumlah pekerja. Ini membuat tingkat pengangguran semakin tinggi.

Persaingan di bursa lowongan kerja pun semakin ketat. Contohnya yang terjadi di Inggris. LinkedIn menyebut, persaingan di pasar tenaga kerja kini tiga kali lebih kompetitif dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

"Inggris menghadapi pasar tenaga kerja terberat di generasi ini sebagai akibat kejatuhan ekonomi dari Covid-19," kata Josh Graff, Country Manager LinkedIn di Inggris, seperti dilansir dari CNBC, Sabtu (4/7/2020).

Baca juga: Dalam 2 Hari, 12.000 Pekerjaan Lenyap di Inggris

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu (1/7/2020), LinkedIn mengidentifikasi pekerjaan yang paling banyak diminati di tingkat global, dengan menganalisis data lowongan kerja yang ada di platformnya.

Hasilnya menunjukkan, pekerjaan dengan tenaga kerja profesional yang berkaitan digitalisasi menjadi paling diminati oleh para perusahaan pencari tenaga kerja.

Riset LinkedIn menunjukkan, ada 10 pekerjaan berkaitan dengan tenaga profesional yang paling laris di dunia pada masa kini, yakni:

1. Pengembang Perangkat Lunak (Software Developer)

2. Sales Representative

3. Manajer Proyek (Project Manager)

4. Admin TI (IT Administrator)

5. Customer Service Specialist

6. Digital Marketer

7. IT Support/Help Desk

8. Analis Data (Data Analyst)

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com