Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kekayaan Pemilik Susi Air dan Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti

Kompas.com - 05/07/2020, 10:27 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Susi Pudjiastuti mulai banyak dikenal publik setelah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) periode 2014-2019. Sebelum masuk kabinet, namanya lebih familiar dengan dunia maskapai penerbangan.

Susi adalah pemilik Susi Air, perusahaan maskapai penerbangan yang banyak melayani rute-rute terpencil dengan pesawat yang didominasi armada Cessna Grand Caravan.

Meski berlatar belakang pengusaha industri penerbangan, Susi juga berpengalaman di sektor perikanan. Sebelum terjun di bisnis maskapai, wanita asal Pangandaran ini merupakan pedagang hasil perikanan yang cukup sukses di Jawa Barat.

Masa sekolah Susi hanya lulus SMP dan tak tamat SMA. Sempat mengenyam pendidikan di SMA 1 di Yogyakarta, namun hanya sampai kelas 2. Susi lalu beralih menjadi pedagang.

Baca juga: Apa Alasan Edhy Prabowo Cabut Larangan Ekspor Benih Lobster Era Susi?

Bermodal bisnis maskapai yang sukses besar dan pengalaman panjang di bidang perikanan, membuat namanya diperhitungkan masuk dalam Kabinet Kerja di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Widodo) dari kalangan profesional.

Sejumlah gebrakan dilakukannya di KKP selama 5 tahun jabatannya. Salah satu yang paling diingat publik yaitu pemberantasan aktivitas illegal fishing yang marak terjadi perairan Indonesia.

Ketimbang menyita kapal pencuri ikan dilelang atau dihibahkan, Susi memilih kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan sebagai efek jera.

Bekalangan di periode kedua pemerintahan Jokowi, Susi tak lagi dipilih sebagai menteri. Dia kini lebih sibuk mengurusi bisnis maskapai Susi Air. Susi juga akhir-akhir ini intens mencuit sesuatu yang jadi perhatiannya di media sosial miliknya.

Baca juga: Cantrang Dilarang pada Era Susi, Kenapa Edhy Prabowo Berkeras Melegalkan?

Lalu, sebagai pemilik maskapai Susi Air dan mantan Menteri KKP, berapa harta kekayaan Susi Pudjiastuti?

Sebelum menanggalkan jabatannya sebagai menteri kabinet, Susi sempat melaporkan harta kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 5 November 2019.

Laporan LHKPN dilakukan untuk akhir masa jabatan setelah tak lagi duduk di eksekutif. Dalam laporankan Susi, total kekayaannya yakni sebesar Rp 78 miliar atau tepatnya Rp 78.188.942.118.

Aset terbesarnya berasal dari properti berupa tanah dan bangunan yang tak taksirannya sebesar Rp 70.578.056.600.

Baca juga: KKP Beri Izin 26 Eksportir Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Luar Biasa

Susi tercatat memiliki 78 bidang tanah dan bangunan yang seluruhnya berada di kampung halamannya di Kabupaten Ciamis. Sementara 1 bidang tanah yang berlokasi di Kota Jakarta Selatan seluas 184 meter persegi.

Hampir seluruh tanah yang dimilikinya merupakan hasil sendiri. Susi juga mencantumkan beberapa bidang tanah hasil warisan di Ciamis.

Untuk alat transportasi dan mesin, Susi melaporkan memiliki 6 unit mobil dan 8 unit motor. Mobil termahal yang dimiliki Susi yakni Mercedez Benz E300 Sedan tahun 2005 yang taksiran nilainya sebesar Rp 270 juta.

Aset lain dalam laporan akhir jabatan, Susi memiliki harta tak bergerak lain sebesar Rp 895.000.000, surat berharga sebesar Rp 1.760.000.000, serta kas dan setara kas sebesar Rp 4.439.569.518.

Baca juga: Mengenal Eigendom, Bukti Kepemilikan Tanah Warisan Belanda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com