Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell Hengkang dari Blok Masela, Apa Alasannya?

Kompas.com - 06/07/2020, 06:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Royal Dutch Shell Plc (Shell) mundur dari Proyek Gas Abadi Blok Masela. Kini, Inpex Corporation (Inpex) sebagai pemegang saham terbesar blok sedang mencari pengganti Shell.

"Iya betul (mundur). Inpex sedang mencari penggantinya," terang Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (5/7/2020).

Julius menerangkan, alasan hengkangnya Shell dari Blok Masela dikarenakan kondisi arus kas yang terdampak situasi pandemi Covid-19. Shell memutuskan untuk memfokuskan pada proyek-proyek lain yang tengah berlangsung di Indonesia.

Baca juga: Jokowi Targetkan Blok Masela Berproduksi Tahun 2027

Sebagai informasi, Shell memiliki hak partisipasi di Blok Masela sebesar 35 persen dan 65 persen oleh Inpex Corporation. Selain itu, pemerintah daerah juga dipastikan bakal menerima jatah 10 persen hak partisipasi.

"Di beberapa proyek lainnya di negara lain kurang atau tidak berjalan lancar sehingga cashflow perusahaan tidak baik. Mereka fokus dulu untuk beberapa proyek yang sudah berjalan," jelas Julius.

Ia melanjutkan, saat ini baik Inpex Corporation maupun Shell tengah melanjutkan pembahasan untuk opsi pengambilan hak partisipasi sepenuhnya oleh Inpex. Selain itu, muncul pula opsi pencarian mitra baru oleh Inpex.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyinggung soal kondisi bisnis LNG yang tengah terpuruk memang membuat beberapa perusahaan migas risau soal pelaksanaan proyek, termasuk untuk Blok Masela.

"Saat ini industri migas menghadapi masalah berat (termasuk) harga LNG. Ada ketakutan project owner seperti Masela eksekusi proyek ke depan," tuturnya, beberapa hari lalu.

Baca juga: SKK Migas-INPEX Teken Perjanjian HOA Blok Masela

Julius menerangkan, bukan tidak mungkin waktu pelaksanaan proyek akan bertambah. Namun, ia memastikan bahwa Inpex telah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Blok Masela sendiri ditargetkan onstream pada 2027.

Kabar hengkangnya Shell dari proyek yang nilai investasinya mencapai 20 miliar dollar AS itu bukan hal baru. Sebelumnya, pada medio Mei 2019. Kendati demikian, kedua pihak tetap melanjutkan kerja sama pada Proyek Masela.

Baca juga: Dugaan Kartel Harga BBM, Ini Komentar Shell dan Pertamina

Di sisi lain, Proyek Masela juga tengah dihadapkan pada sejumlah pengerjaan, seperti pengadaan lahan dan pencarian pembeli produk.

Selain terbentur soal lahan, Inpex Corporation dan Shell Indonesia selaku operator belum berhasil menemukan calon pembeli produk gas alam cair tersebut.

Asal tahu saja, sebelumnya Inpex Masela Ltd sudah melakukan MoU jual beli gas dari Proyek LNG Abadi Masela itu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) pada Februari lalu.

Nota kesepahaman itu dimaksudkan untuk memulai pembahasan atas penjualan dan pembelian untuk menyuplai gas LNG ke pembangkit listrik tenaga gas yang dioperasikan oleh PLN dan gas alam sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun PT Pupuk Indonesia.

SKK Migas menargetkan, proses pencarian buyer ini diharapkan dapat rampung pada 2021. (Filemon Agung)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Investasi migas ambruk, Shell hengkang dari Blok Masela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com