Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Ada Antrean, Bos KAI Usul Kapasitas KRL Ditingkatkan Jadi 100 Orang

Kompas.com - 06/07/2020, 18:55 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengusulkan agar kapasitas penumpang KRL ditingkatkan dari 45 persen menjadi 60 persen. Hal ini dilakukan untuk mengurangi antrean penumpang pada jam-jam sibuk.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, apabila kapasitas penumpang ditingkatkan menjadi 60 persen atau sekitar 100 pelanggan per kereta, maka antrean di stasiun dapat dikurangi.

“Meski ada penambahan kapasitas angkut, protokol kesehatan tetap akan KAI jalankan dengan ketat dan tegas seperti yang sudah dilakukan sejak awal pandemi Covid-19 seperti disiplin memakai masker, baju lengan panjang, rutin cuci tangan, tidak memegang wajah, mata, dan mulut serta tidak berbincang-bincang selama di dalam kereta," ujar Didiek dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/7/2020).

Baca juga: Penumpang KRL Membeludak, PT KCI Minta Pengusaha Atur Jam Kerja Karyawannya

Selain itu, Didiek juga meminta kepada seluruh Instansi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan swasta untuk mengatur jam kerja pegawainya agar kepadatan di KRL dapat dikurangi.

“KAI berharap seluruh pihak yang pegawainya berangkat kerja menggunakan KRL dapat mengatur kembali jam masuk kerja pegawainya sesuai SE Gugus Tugas Covid-19 No 8 tahun 2020 atau melakukan pengaturan jam kerja shift pagi dan siang," kata Didiek.

Dengan adanya pengaturan jam kerja, maka pelayanan kepada pelanggan KRL di stasiun dan kereta akan lebih maksimal. Pelanggan juga nantinya tidak akan berlama-lama untuk antre di stasiun untuk masuk ke KRL karena kepadatan mulai terurai.

Didiek mrnuturkan, KAI sudah maksimal mengoperasikan KRL, dimana jumlah yang dioperasikan sudah sebanyak 947 perjalanan atau mencapai 95 persen dari 991 perjalanan yang reguler dijalankan pada masa normal sebelum pandemi.

"Misalnya di stasiun Bogor, headway antar kereta sudah 5 menit sekali. Namun hal tersebut tetap belum mampu mengurangi antrean karena kapasitas yang disediakan masih dibatasi dalam setiap perjalanan," ucap Didiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com