Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalung Antivirus Corona, Kementan Bantah "Overclaim" hingga Akan Uji Klinis

Kompas.com - 07/07/2020, 11:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Kemudian, dilakukan ekstraksi maupun destilasi untuk mendapatkan bahan aktifnya. Bahan aktif yang diperoleh kemudian diuji karakteristik dan kemampuan anti virusnya dengan pengujian in vitro pada telur berembrio.

Baca juga: Sederet Klaim Kementan Soal Kalung Ajaib Eucalyptus Anticorona

Hasil pengujian terhadap beberapa bahan aktif menunjukkan bahwa eucalyptus mampu membunuh 80-10 persen virus influenza dan corona.

Bahan aktif utamanya terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus melalui mekanisme M pro. M pro adalah main protease (3CLPro) dari virus corona yang menjadi target potensial dalam penghambatan replikasi virus corona.

Tahapan selanjutnya adalah mengembangkan minyak eucalyptus tersebut menjadi beberapa varian produk yang kemudian diuji coba kepada 16 pasien positif Covid-19 tanpa uji klinis.

"Kami hanya me-record testimoni mereka, tetapi tidak melakukan pengujian terhadap kondisi kesehatannya," kata dia.

Menurut dia, uji klinis tidak dilakukan lembaganya karena memang tidak memiliki wewenang dan kompetensi untuk melakukan hal itu. Uji klinis harus dilakukan oleh tim dokter, dalam hal ini harus diketuai oleh dokter spesialis paru.

Namun, saat ini tawaran untuk uji klinis sudah datang dari Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin. Fadjry memastikan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan penelitian dengan bantuan perguruan tinggi untuk memastikan manfaat produk sebagai antivirus.

"Produk ini masuk dalam kategori jamu, dan registrasinya memang tidak harus uji klinis. Namun, Kementan melanjutkan riset ini dan akan uji klinis," ujarnya.

Baca juga: 10 Kota Termahal untuk Ditinggali, Ibukota Turkmenistan yang Paling Mahal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com