Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendag Minta Pengusaha Manfaatkan IA-CEPA untuk Dongkrak Daya Saing

Kompas.com - 07/07/2020, 12:43 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meminta perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sebab, perjanjian ini bukan hanya soal perdagangan barang.

Menurut dia, IA-CEPA adalah perjanjian kemitraan strategis dalam bidang ekonomi, investasi, peningkatan kapasitas tenaga kerja, kesehatan, persaingan usaha, perdagangan jasa, pariwisata, transportasi, dan aturan ketentuan legal lainnya.

Baca juga: BKPM Yakin IA-CEPA Bisa Genjot Investasi di Tengah Pandemi Covid-19

“Jadi, cakupannya sangat luas dan bisa dimanfaatkan oleh banyak pemangku kepentingan di tanah air. Karena itu, kita harus memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya,” ujar Jerry dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/7/2020).

Jerry menambahkan, pasar Australia sangat penting bagi produk barang dan jasa Indonesia. Selain itu, Australia merupakan mitra penting sebagai sumber investasi Indonesia.

“Indonesia mengalami surplus 1,7 miliar dollar AS dalam perdagangan jasa pada 2018. Untuk itu, dalam perdagangan jasa kita berharap akan lebih meningkat lagi. Selain itu, dengan berlakunya IA-CEPA, ini kita optimistis arus produk Indonesia ke Australia akan semakin besar dengan penurunan tarif seluruh bea masuk menjadi 0 persen,” kata dia.

Menurut dia, pelaku usaha harus meningkatkan daya saing dalam menanggapi perjanjian ini. Salah satunya, dengan memanfaatkan IA-CEPA karena terdapat ketentuan terkait kerja sama.

Baca juga: IA-CEPA Berlaku, Daging Sapi Australia Diklaim Bebas Penyakit dan Halal

“Misalnya, dalam sektor teknik terdapat klausul yang mengakomodasi kerja sama peningkatan kapasitas insinyur Indonesia. Indonesia telah mencapai Washington Accord Provisional Status pada Juni 2019 dan menargetkan penyelesaian Washington Accord Signatory Status pada 2021. Akreditasi tersebut diperlukan agar kemampuan insinyur Indonesia diakui di Australia sehingga bisa mencari pekerjaan atau proyek di sana,” ucap Jerry.

Jerry melanjutkan, contoh lain adalah dalam peningkatan daya saing perawat. Pasar perawat Indonesia di negara-negara asing selama ini sangat diminati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com