Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM Dorong UMKM Pertanian untuk Go Digital

Kompas.com - 07/07/2020, 15:37 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) meminta para UMKM di sektor Pertanian untuk bisa memanfaatkan ruang digitalisasi alias Go Digital.

Asisten Deputi Pertanian dan Perkebunan Kementerian Koperasi dan UKM Dewi Syarlen menyebut cara ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk bisa menyelamatkan para UMKM sektor pertanian yang terimbas akibat mewabahnya pandemi Covid-19.

"Dengan manfaatkan ruang digitalisasi pelaku koperasi dan UMKM pertanian bisa meningkatkan pemasaran, yang awalnya mereka masih menggunakan transaksi secara offline kini mereka bisa berahli ke platfrom digital. Di era digital ini juga bisa menggunakan big data yang dimana melalui big data para petani bisa mengambil keputusan dalam bertransaksi," ujarnya ujarnya saat jumpa pers virtual, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Baru 4 Bank yang Ajukan Klaim Dana PEN untuk UMKM

Dewi mencontohkan dengan adanya bantuan big data tersebut para petani bisa melihat berbagai peluang dan berbagai tren tentang apa-apa saja yang digandrungi masyarakat saat ini . Dengan begitu, ketertarikan masyrakat dalam berjualan menggunakan platform online bisa meningkat.

"Mereka tahu tren seperti apa saat ini, otomatis mereka juga tahu kebutuhan pasar seperti apa. Ini yang bisa meningkatkan para petani untuk berjualan melalui online," katanya.

Sementara itu Chief Marketing Officer ekosis.id Ranggi muharam mengatakan saat ini baru ada 4.501.415 para petani dan nelayan yang sudah menggunakan internet sementara para petani dan nelayan yang belum menggunakan internet ada sebanyak 28.986.391.

Padahal pemerintah sudah memiliki berbagai proyek untuk membangun Palapa ring mulai dari wilayah Barat hingga daerah Timur di Indonesia untuk memberikan akses internet kepada masyarakat.

"Seharusnya ini menjadi peluang untuk kita bisa memanfaatkan internet. Apalagi sekarang banyak platform-platform yang bisa membantu para petani dan nelayan untuk Go Digital," katanya.

Ia menyebut misalnya saja dengan menggunakan platform online yaitu ekosis.id bisa memberikan berbagai keuntungan dan benefit untuk industri agribisnis.

"Kalau benefit untuk industri agribisnis, dengan memanfaatkan ekosisi mereka bisa langsung melakukan transaksi dengan para petani dan nelayan, bisa menghemat pembelian bahan baku produksi bahkan mereka juga bisa mendapatkan kualitas produk yang terjamin. Selain itu karena transaksinya melalui digital, mereka bisa mengetahui rincian transaksi-transaksi apa saja yang mereka lakukan secara lengkap," jelas dia.

Platform ekosis.id ini juga bisa didapatkan dengan cara mendownload aplikasi tersebut di Google Play.

Paltform ini juga sudah menggandeng beberapa market dan partner seperti di bidang pertanian ada komoditas beras organik dan Jahe, perkebunan ada komoditas Kopi, Coklat, Kelapa, Kacang-kacangan dan Nanas dan masih banyak lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com