Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Berkembang, Startup Harus Siap Hadapi Tantangan Ini

Kompas.com - 07/07/2020, 19:33 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dinamika global membuat perusahaan- perusahaan startup mulai bertumbuh di Indonesia. Walau demikian, tantangan yang dihadapi dalam proses inovasi terkadang membuat startup sulit mempertahankan eksistensinya.

Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam mengatakan, saat ini ekonomi digital sedang naik daun. Dengan memahami situasi mengenai banyaknya problem yang terjadi di masyarakat, tentunya akan memudahkan perusahaan startup untuk berkembang lebih baik dan tentunya bisa bertahan.

“Pengalaman kami bertahun-tahun mengurusi startup, kebanyakan di Indonesia tidak bertahan lama. Ini karena kurangnya budaya untuk mendefisnisikan problem. Harapannya nanti akan ada banyak problem yang terselesaikan dengan baik,” ungkap dia dalam virtual konferensi, Selasa (7/7/2020)

Baca juga: Simak, 3 Cara Jitu agar Pelaku UMKM Bisa Tembus Pasar Ekspor

Ia mencontohkan, misalkan saja dari sektor kesehatan health tech yang masih tertinggal. Menurutnya dengan memanfaatkan hal tersebut startup bisa memperoleh pangsa pasarnya sendiri. Namun bukan berarti meniru mentah-mentah startup yang sudah jadi.

“Kami agak ketinggalan di health tech, tapi jangan jadi yang modelnya seperti halodoc lagi. Simpelnya, sampai sekarang kan kita tidak punya sistem medical record. Itu contoh yang bisa dikembangkan teman-teman di bidang health tech,” ungkap dia.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga tentunya berdampak pada sektor pariwisata, tidak terkecuali pariwisata dan travel yang bergerak di sektor digital.

Baca juga: Pemerintah Serap Rp 9,5 Triliun dari Lelang Sukuk Negara 7 Juli 2020

“Beberapa perusahaan startup lumayan terdampak, seperti misalkan startup tekno, Gojek. Dan ini menjadi momentum untuk bertransformasi secara digital,” kata Neil.

Ia mengatakan, momentum yang tepat bagi e-commerce untuk berkembang harus diimbangi dengan melihat peluang pasar dan memanfaatkannya menjadi suatu hal yang potensial.

Co-Founder & Chief Marketing Office tiket.com, Gaery Undarsa mengatakan, pandemi Covid-19 memang menghantam kondisi pariwisata termasuk perusahaan startup Tiket.com. Ia bahkan memprediksi bisnisnya tidak akan jalan sampai dengan akhir tahun

Baca juga: RI Jadi Upper Middle Income Country, Sri Mulyani: Belum Tentu Kita Jadi High Income...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com