Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas TKA, Menaker Temui Luhut

Kompas.com - 08/07/2020, 07:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pada Selasa (7/7/2020) sore ini, berkunjung ke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Usai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Ida mengatakan membahas agar masuknya investasi asing dan tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia bisa mentransfer ilmu (transfer knowledge) kepada para pekerja lokal dalam bentuk pemagangan.

"Investasi China misalnya itu sudah banyak kan teman-teman yang disiapkan untuk ketika perusahaan itu sudah mulai beroperasi. Saya minta politekniknya ditingkatkan. Saya mem-push BLK untuk menyiapkan SDM-nya kita," katanya di Jakarta.

Baca juga: Menaker Tak Tepis Bakal Ada Tambahan TKA China ke Indonesia

Sebagai contoh, PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang menggarap pembangunan smelter dan PLTU di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, diharapkan mendatangkan manfaat penyerapan tenaga kerja lokal.

Apalagi perusahaan tersebut mengajukan kepada Disnaker Kepri untuk mendatangkan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China.

"Untuk proyek di Bintan saya lupa tanya, tapi saya minta lebih banyak lagi. Saya benar-benar ingin ketika investasi itu sudah masuk itu benar-benar siap. Saya sudah menyampaikan itu ke Pak Luhut," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Akan Tutup Jiwasraya

Sebelumnya, TKA asal China telah masuk ke Indonesia atas permohonan dua perusahaan yang mengajukan, yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel yang berlokasi di Sulawesi Tenggara.

Pemerintah pun mengklaim bahwa kehadiran TKA ini akan menguntungkan tenaga kerja lokal. Alasannya, kehadiran TKA tersebut akan membantu perusahaan smelter untuk melanjutkan kegiatan bisnis.

Baca juga: Kemenhub Godok Aturan Keselamatan Pesepeda, Ini 3 Hal yang Akan Diatur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com