Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Pesawat Meningkat, AP I Optimistis Industri Penerbangan Bangkit di Semester II 2020

Kompas.com - 08/07/2020, 15:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (Persero) optimistis industri penerbangan akan segera bangkit di semester II-2020. Hal ini tercermin dari mulai meningkatnya jumlah penumpang pada awal Juli 2020 ketimbang periode sebelumnya.

Perusahaan pelat merah yang mengelola 15 bandara di Indonesia ini mencatat, selama periode 1-7 Juli 2020 telah melayani 227.642 penumpang (berangkat-pergi), 3.869 pergerakan pesawat, dan kargo sebesar 7,21 juta kilogram.

Jumlah trafik penumpang pada periode ini lebih besar dibanding trafik pada periode 1-15 Juni 2020 yang hanya mencapai 222.040 penumpang.

Baca juga: Januari-Mei 2020, Jumlah Penumpang Bandara AP I Anjlok 40,36 Persen

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, peningkatan jumlah penumpang tak terlepas dari dikeluarkannya Surat Edaran No.09/2020 oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada akhir Juni lalu, yang mengatur persyaratan rapid test dan PCR test berlaku 14 hari bagi penumpang pesawat udara pada saat keberangkatan.

“Aturan ini membuat calon penumpang memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan diri dan mengatur rencana perjalanan udara lebih baik," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).

Sepanjang periode awal Juli tersebut, Bandara Juanda Surabaya tercatat menjadi yang tertinggi dengan melayani 56.268 penumpang, 723 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sebesar 816.772 kilogram.

Sedangkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi yang tersibuk kedua dengan melayani 51.998 penumpang, 708 pergerakan pesawat dan angkutan kargo sebesar 1.184.391 kilogram.

Trafik tertinggi ketiga terjadi di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang melayani 30.942 penumpang, 463 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sebesar 676.848 kilogram.

"Secara total, trafik pesawat pada periode 25 April-6 Juli 2020 di 15 bandara AP 1 telah melayani sebanyak 23.102 pergerakan pesawat dengan angkutan kargo sebesar 73,2 juta kilogram," kata Faik.

Menurutnya, AP I akan terus menerapkan dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ini dilakukan dengan mengandalkan teknologi yang mendukung operasional, pelayanan & bisnis perusahaan melalui Airport Operations Control Center (AOCC).

AOCC merupakan salah satu upaya AP I dalam digitalisasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport secara menyeluruh dengan tujuan mewujudkan operational excellence dan service excellence di seluruh bandara-bandara yang dikelola.

“Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, keberadaan AOCC sangat berguna untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 dalam masa adaptasi kebiasaan baru secara realtime serta yang utama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Faik Fahmi.

AOCC pertama di Indonesia diluncurkan oleh AP I pada 2 Maret 2018 di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, menyusul kemudian diterapkan di 11 bandara lainnya.

Terdiri dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Pattimura Ambon, Bandara Internasional Lombok, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Frans Kaisiepo Biak.

“Kami juga telah menyediakan layanan teknologi mandiri yang dapat mendeteksi serangkaian indikator seperti suhu tubuh penumpang, detak jantung dan mengimplementasikan layanan customer service secara online untuk mengurangi kontak fisik antara penumpang dengan petugas," jelas Faik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com