Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pemulihan Ekonomi, BNI Percepat Penyaluran KUR Petani

Kompas.com - 08/07/2020, 17:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan melakukan akselerasi bisnis di sektor pertanian untuk mendorong pemulihan ekonomi dalam negeri. Ini dilakukan dengan mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan memperluas akses pembiayaan pada petani.

Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BNI Tambok P. Setyawati mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan lebih dari 225.000 petani yang tersebar di 13 provinsi akan menerima KUR sebesar Rp 6,5 triliun dan pembiayaan diluar KUR sebesar Rp 2,1 triliun.

"Dengan dukungan penyaluran di sektor pertanian dan sinergi antar pemangku kebijakan diharapkan akan mempercepat bisnis sektor pertanian. Sehingga ini bisa dukung program pemerintah terutama dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," katanya dalam webinar BNI: Percepatan Sektor Ekonomi Pemenang Fase New Normal, Rabu (8/7/2020).

Baca juga: Menkop Teten Sebut Serapan KUR Masih Kecil, Ini Sebabnya

Tambok menyatakan, dari 35,7 juta petani di Indonesia, yang telah terdata di rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) BNI sebanyak 16,9 juta petani. Ini setara dengan mencakup 47 persen dari total petani dalam negeri.

Di sisi lain, terjadi tren pertumbuhan debitur BNI di sektor pertanian, dari semula hanya 970 petani pada 2015 menjadi 150.589 petani pada 2019. Jumlah debitur yang terus meningkat ini di dominasi oleh sektor pangan, yaitu komoditas padi, jagung, dan kedelai.

"Hal ini menunjukkan jumlah petani yang dapat akses permodalan terus meningkat," kata Tambok.

Meski demikian, saat ini nilai penyaluran kredit di sektor pertanian BNI masih di dominasi perkebunan kelapa sawit, sebab proses bisnis dan kelembagaannya yang sudah sesuai standar perbankan. Kendati begitu, perseroan tidak menutup kemungkinan menyalurkan pembiayaan kebidang lainnya.

Ia mengatakan, pertanian merupakan sektor pondasi dan produk yang paling dibutuhkan oleh masyarakat, meski dalam kondisi pelemahan ekonomi sekalipun. Oleh sebab itu, Tambok menilai, penting untuk pihaknya terus mendukung peran sektor pertanian pada perekonomian dalam negeri.

Tambok memastikan, dalam percepatan penyaluran kredit di sektor pertanian, BNI akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari kolektibiltas kredit yang terjaga baik yakni sebesar 99 persen.

"Tentunya ekspansi yang agresif sektor pertanian ini dengan tetap perhatikan prinsip kehatian-hatian," kata dia.

Baca juga: Nasabah Jiwasraya: Apa Pun Skemanya, Kembalikan Uang Kami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com