Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/07/2020, 08:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah memutar otak untuk mendorong wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia menggunakan maskapai plat merah tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi untuk menerbangkan wisman ke Indonesia adalah banyaknya maskapai internasional yang melayani rute tujuan tanah air.

Untuk menyiasati hal tersebut, Garuda siap membuka rute baru dari berbagai negara dengan tujuan langsung ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Baca juga: Bos Garuda Yakin Sirkulasi Udara di Pesawat Cegah Penularan Covid-19

"Ini yang lagi kita upayakan untuk mencari jalan terutama dengan beberapa pihak untuk bisa terbang ke negara-negara Eropa, dan kita-kota di Amerika, langsung ke Denpasar. Karena targetnya sangat jelas, turis," tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (8/7/2020).

Dengan adanya penerbangan langsung tujuan Bali, Irfan berharap dapat meningkatkan minat turis untuk datang ke Indonesia dengan menggunakan Garuda.

Pasalnya, wisman tidak perlu lagi buang-buang waktu untuk transit di berbagai negara lain.

"Kita berharap bahwa para wisatawan dari Eropa maupun Amerika tidak mampir-mampir di jalan, baik di Dubai, Doha, Singapura, atau Bangkok tapi langsung ke Denpasar," ujarnya.

Baca juga: Dirut Garuda Ungkap Ancaman Bangkrut Hantui Industri Penerbangan RI

Selain itu, Irfan menjelaskan, pihaknya juga melakukan penyesuaian terhadap jadwal keberangkatan dan kedatangan, khususnya di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Penyesuaian yang dilakukan ialah dengan mengubah jadwal keberangkatan dari Bandara Ngurah Rai menjadi malam hari. Sementara jadwal kedatangan menjadi siang hari.

Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada wisman yang mengunjungi Indonesia.

Irfan mengaku, dirinya kerap mendapat keluhan dari wisman yang baru bisa menginjakkan kakinya di Indonesia pada malam hari. Selain itu, mereka juga mengeluhkan jadwal keberangkatan yang biasanya terjadi pada siang hari.

"Jadi pada hari terakhir mereka di sini, they are not spending for the country. Kalau ini bisa kita ubah, dan ini ada beberapa flight yang kita upayakan untuk bisa diubah," ucap Irfan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Harga Minyak Dunia Merosot 1 Persen Usai AS Enggan Buru-buru Isi Cadangan Minyak Strategis

Harga Minyak Dunia Merosot 1 Persen Usai AS Enggan Buru-buru Isi Cadangan Minyak Strategis

Whats New
Ketika Para Pemenang Lomba Mancanegara Mengeluh Bak 'Ditodong' Bea Cukai, gara-gara Piala...

Ketika Para Pemenang Lomba Mancanegara Mengeluh Bak "Ditodong" Bea Cukai, gara-gara Piala...

Whats New
[POPULER MONEY] Cerita Pengembang Gim 'Ditodong' Petugas Bea Cukai | Bawa 3 Dus Bika Ambon, Penumpang Garuda Kena Denda Rp 2 Juta

[POPULER MONEY] Cerita Pengembang Gim "Ditodong" Petugas Bea Cukai | Bawa 3 Dus Bika Ambon, Penumpang Garuda Kena Denda Rp 2 Juta

Whats New
WTO, Bea Keluar, dan Kebijakan Hilirisasi

WTO, Bea Keluar, dan Kebijakan Hilirisasi

Whats New
Pajak Royalti Turun Jadi 6 Persen bagi Wajib Pajak Pengguna NPPN

Pajak Royalti Turun Jadi 6 Persen bagi Wajib Pajak Pengguna NPPN

Whats New
AC Pesawat Super Air Jet Mati Rugikan Konsumen, YLKI: Menhub Harus Tegur Keras dan Beri Sanksi

AC Pesawat Super Air Jet Mati Rugikan Konsumen, YLKI: Menhub Harus Tegur Keras dan Beri Sanksi

Whats New
Catat, Larangan Bukber Tidak Berlaku bagi Masyarakat Umum

Catat, Larangan Bukber Tidak Berlaku bagi Masyarakat Umum

Whats New
Luhut Rayu Korsel Bangun Seluruh Rantai Produksi Mobil Listrik di RI

Luhut Rayu Korsel Bangun Seluruh Rantai Produksi Mobil Listrik di RI

Whats New
LRT Jabodebek hingga Mikrolet Bakal Terintegrasi di Stasiun Halim

LRT Jabodebek hingga Mikrolet Bakal Terintegrasi di Stasiun Halim

Whats New
KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila di Papua

KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila di Papua

Whats New
BPH Migas Pastikan Penyaluran BBM Bersubsidi di NTT Tepat Sasaran

BPH Migas Pastikan Penyaluran BBM Bersubsidi di NTT Tepat Sasaran

Whats New
Tim Likuidasi Wanaartha Life Buka Kemungkinan Pendaftaran Tagihan Tahap Kedua

Tim Likuidasi Wanaartha Life Buka Kemungkinan Pendaftaran Tagihan Tahap Kedua

Whats New
ASN yang Gelar Buka Puasa Bersama Bakal Kena Sanksi

ASN yang Gelar Buka Puasa Bersama Bakal Kena Sanksi

Whats New
Kredivo Holdings Raih Pendanaan Seri D Senilai Rp 270 Juta Dollar AS

Kredivo Holdings Raih Pendanaan Seri D Senilai Rp 270 Juta Dollar AS

Whats New
Diskon Tambah Daya Rumah Ibadah Hanya Rp 150.000, Ini Cara Pengajuannya ke PLN

Diskon Tambah Daya Rumah Ibadah Hanya Rp 150.000, Ini Cara Pengajuannya ke PLN

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+