JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi pasar keuangan Indonesia relatif stabil jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.
Ketika melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (9/7/2020) Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan meski pasar keuangan sempat mengalami gejolak pada bulan April hingga Mei lalu, namun kondisi kian stabil saat ini.
"Ini tidak terjadi di semua negara," ujar Sri Mulyani.
Bendahara Negara itu pun membandingkan kondisi Indonesia dengan Turki. Pasalnya, saat ini Turki dianggap mengalami krisis keuangan yang cukup parah.
Baca juga: Erick Thohir: Ekonomi Indonesia baru Pulih 100 Persen di 2022
Menurut dia, tingkat inflasi Turki mencapai 15 persen dengan depresiasi nilai tukar yang cukup parah.
"Kalau di Indonesia relatif cukup stabil," ujar Sri Mulyani.
Dia mengatakan terjaganya kinerja perekonomian disebabkan oleh rekam jejak pemerintah dan Bank Indonesia (BI) diapresiasi oleh pelaku pasar global.
Hal tersebut menimbulkan kepercayaan dan mampu meredam gekolak serta kepanikan yang sempat terjadi pada Maret dan April lalu.
"Karena itu bersama otoritas moneter akan melakukan pengawalan terhadap kondisi ekonomi agar confidence terjaga dan pemulihan ekonomi bisa dilakukan secara bertahap secara efektif," jelas Sri Mulyani.
Sebelumnya Sri Mulyani memaparkan perekonomian Indonesia pada kuartal II tahun ini diproyeksi bakal terjerumus ke dalam zona negatif.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Semester I Masih Minus
Menkeu pun memaparkan, perekonomian Indonesia pada kuartal II tahun ini bakal tumbuh negatif 3,8 persen. Adapun kisarannya, pertumbuhan ekonomi RI bakal berada di ksaran -3.5 persen hingga -5.1 persen.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi RI pada semester I tahun ini diperkirakan bakal berada di ksairan -1,1 hingga -0,4 persen.
"Kuartal I ini sudah terjadi penurunan cukup drastis karena Covid-19, yaitu ada penurunan pertumbuhan di ksiaran 3 persen, yaitu 2,97 persen, ini penurunan cukup tajam dibandingkan dengan rata-rata kita yang biasanya di atas 5 persen," jelas Sri Mulyani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.