Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandingkan dengan Turki, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Relatif Stabil

Kompas.com - 09/07/2020, 15:42 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi pasar keuangan Indonesia relatif stabil jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

Ketika melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (9/7/2020) Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan meski pasar keuangan sempat mengalami gejolak pada bulan April hingga Mei lalu, namun kondisi kian stabil saat ini.

"Ini tidak terjadi di semua negara," ujar Sri Mulyani.

Bendahara Negara itu pun membandingkan kondisi Indonesia dengan Turki. Pasalnya, saat ini Turki dianggap mengalami krisis keuangan yang cukup parah.

Baca juga: Erick Thohir: Ekonomi Indonesia baru Pulih 100 Persen di 2022

Menurut dia, tingkat inflasi Turki mencapai 15 persen dengan depresiasi nilai tukar yang cukup parah.

"Kalau di Indonesia relatif cukup stabil," ujar Sri Mulyani.

Dia mengatakan terjaganya kinerja perekonomian disebabkan oleh rekam jejak pemerintah dan Bank Indonesia (BI) diapresiasi oleh pelaku pasar global.

Hal tersebut menimbulkan kepercayaan dan mampu meredam gekolak serta kepanikan yang sempat terjadi pada Maret dan April lalu.

"Karena itu bersama otoritas moneter akan melakukan pengawalan terhadap kondisi ekonomi agar confidence terjaga dan pemulihan ekonomi bisa dilakukan secara bertahap secara efektif," jelas Sri Mulyani.

Sebelumnya Sri Mulyani memaparkan perekonomian Indonesia pada kuartal II tahun ini diproyeksi bakal terjerumus ke dalam zona negatif.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Semester I Masih Minus

Menkeu pun memaparkan, perekonomian Indonesia pada kuartal II tahun ini bakal tumbuh negatif 3,8 persen. Adapun kisarannya, pertumbuhan ekonomi RI bakal berada di ksaran -3.5 persen hingga -5.1 persen.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi RI pada semester I tahun ini diperkirakan bakal berada di ksairan -1,1 hingga -0,4 persen.

"Kuartal I ini sudah terjadi penurunan cukup drastis karena Covid-19, yaitu ada penurunan pertumbuhan di ksiaran 3 persen, yaitu 2,97 persen, ini penurunan cukup tajam dibandingkan dengan rata-rata kita yang biasanya di atas 5 persen," jelas Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah berharap kinerja perekonomian bisa kembali pulih pada kuartal III tahun ini.

Menurut dia, agar perkeonomian RI hingga akhir tahun bisa mendekati zona positif, maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III bisa tumbuh di kisaran -1 persen hingga tumbuh positif 1,2 persen.

Adapun pada kuartal IV mulai bergerak positif di kisaran 1,6 persen hingga 3,2 persen.

"Kuartal III kita harap terjadi pemulihan karena itu diproyeksi kita bisa mencapai range yang mendekati 0 persen atau positif," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Usulkan Redenominasi Rupiah Masuk Prolegnas 2020-2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com