Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Sektor Membaik, Penerimaan Pajak Masih Jeblok 12 Persen

Kompas.com - 09/07/2020, 15:46 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja penerimaan negara masih mengalami tekanan. Hingga semester I-2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 531,7 triliun, atau mengalami kontraksi hingga 12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kontraksi tersebut juga lebih dalam jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak Mei lalu yang tumbuh negatif 10,8 persen (yoy).

Bendahara Negara itu menjelaskan capaian tersebut baru 44,4 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 1.198,8 triliun berdasarkan Perpres 72 Tahun 2020.

Baca juga: Menkop Teten: Ekspor Produk UMKM Naik Sebesar 14 Persen

Meski demikian, Sri Mulyani menilai kondisi penerimaan dibandingkan dengan periode April dan Mei sudah mengalami perbaikan di beberapa sektor.

"Dengan melihat pendapatan jenis pajak dari bukan ke bulan, memang kondisi paling berat terjadi di Mei dan April, kita melihat Juni sudah mulai terjadi perbaikan," jelas Sri Mulyani ketika memberikan paparan kepada Badan Anggaran (Banggar) Kementerian Keuangan, Kamis (9/7/2020).

Sebagai perbandingan, tahun lalu, penerimaan pajak teratat tumbuh 3,9 persen (yoy) mencapai RP 604,3 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: Penerimaan Negara -9,8 Persen Semester I 2020

Jika dilihat berdasarkan sektornya, di sektor pertambangan mengalami kontraksi hingga 42,2 persen (yoy), disusul industri pengolahan yang juga turun 38,4 persen (yoy), perdagangan turun 21,2 persen (yoy), konstruksi dan real estat turun 12,8 persen (yoy), serta jasa keuangan dan asuransi turun 11,3 persen (yoy).

Hanya sektor transportasi dan pergudangan yang masih mengalami pertumbuhan positif hingga 9,3 persen (yoy).

"Meski masih terjadi kontraksi, kinerja sektoral di bulan Juni menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik pada sektor-sektor utama. Sektor transportasi bahkan tumbuh positif, namun masih dibayangi ketidakpastian di periode berikutnya," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Ini Cara Setor Uang Tunai di ATM BCA

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com