Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Agar Transaksi Tetap Aman Selama PSBB Transisi, Begini Caranya

Kompas.com - 09/07/2020, 15:52 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada Rabu (1/7/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi selama 14 hari, terhitung mulai Jumat (3/7/2020) hingga Kamis (16/7/2020).

Perpanjangan tersebut diikuti sejumlah pelonggaran seperti membuka kembali rumah ibadah, tempat hiburan dan pariwisata, perkantoran, serta pusat perbelanjaan.

Meski sudah bisa bepergian, tetap di rumah masih menjadi pilihan terbaik karena pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Dengan tetap di rumah, kontak fisik dengan orang lain bisa dikurangi, sehingga meminimalkan risiko tertular penyakit.

Jika diharuskan ke luar rumah karena ada keperluan penting, masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti memakai masker, menjaga jarak, rutin mencuci tangan, dan mematuhi penggunaan fasilitas berkapasitas 50 persen.

Baca juga: Tips Pencegahan Covid-19 bagi Warga Usai Pergi ke Luar Rumah

Saat ini pun berbagai aktivitas dapat dilakukan dari rumah secara online. Adapun salah satu alternatif kegiatan untuk mengurangi kontak fisik adalah transaksi digital atau nontunai.

Dilansir New York Post, Minggu (8/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, ada kemungkinan infeksi penyakit Covid-19 terjadi melalui uang tunai.

Untuk itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun telah mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan transaksi cashless.

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (24/3/2020), Perry menjelaskan, transaksi cashless sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus corona, serta mengurangi interaksi sosial (social distancing).

Baca juga: Ada Virus Corona, BI Imbau Masyarakat Gunakan Transaksi Nontunai

“Kami mendorong masyarakat menggunakan nontunai dengan mempermudah Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI), serta bekerja sama dengan perbankan dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI),” kata Perry.

Salah satu uang elektronik atau e-wallet yang turut mendukung penerapan transaksi digital dari Bank Indonesia adalah ShopeePay.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Whats New
Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Simak Cara Beli Tiket Kereta Api Go Show di Loket Stasiun

Simak Cara Beli Tiket Kereta Api Go Show di Loket Stasiun

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer BCA ke ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com