JAKARTA, KOMPAS.com - Masa penawaran surat berharga negara (SBN) ritel seri ORI017 mencapai Rp 18,33 Triliun hingga masa penutupan penawaran yang jatuh pada Kamis (9/7/2020) lalu.
Nilai tersebut melampaui target penerbitan yang ditetapkan sebesar Rp 10 triliun.
Direktur Surat Utang negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Denni Ridwan menyatakan, meski angka tersebut belum final namun pemesanan ORI017 hingga hari penutupan merupakan rekor penjualan ORI melalui sistem online yang mulai diperkenalkan pada tahun 2018.
"Masa penawaran ORI017 ditutup pada hari ini pukul 10.00 namun untuk pembayaran ditunggu maksimal hingga 3 jam setelahnya. Hingga pukul 13.00 WIB siang ini, completed order yang tercatat di sistem e-SBN adalah sebesar Rp 18,33T," ujar Denni dalam keterangannya, Jumat (10/7/2020).
Baca juga: Ini Cara Beli Sukuk Ritel SR012, Investasi Mulai Rp 1 Juta
"Untuk memperoleh angka finalnya, kami akan melakukan rekonsiliasi data dengan para pihak yang terkait dengan sistem e-SBN," jelas dia.
Penetapan hasil penerbitan ORI017 akan dilakukan oleh DJPPR Kemeneku pada Senin (13/7/2020).
Adapun jika dibandingkan dengan realisasi penjualan ORI016 yang sebesar Rp 8,2 triliun, ORI017 mencatatkan kenaikan sebesar 123 persen.
Untuk diketahui, SBN ORI memiliki karakteristik seperti bentuk tanpa warkat (scripless), memiliki kupon bunga tetap (fixed rate) artinya tidak berubah hingga jatuh tempo, dan memiliki potensi imbal hasil dengan keuntungan maupun kerugian.
Terakhir adalah pembeliannya dimulai dengan membeli sebanyak Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 Miliar.
Baca juga: Jika Investasi ORI017 Rp 1 Juta, Begini Perhitungan Imbal Hasilnya