Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jiwasraya, Nusantara Life Bisa Jadi Opsi Paling Nyata, tetapi...

Kompas.com - 10/07/2020, 12:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal membuat perusahaan asuransi Nusantara Life.

Perusahaan di bawah holding asuransi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia itu untuk merestrukturisasi dana nasabah pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya yang sudah terlambat dua tahun semenjak klaim dilakukan.

Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, opsi pembentukan Nusantara Life memang merupakan opsi paling visible (nyata) dibanding opsi-opsi lain yang digaungkan sebelumnya.

Baca juga: Tanggapi Pembentukan Nusantara Life, Nasabah Jiwasraya: Kami Ingin Uang Kami Kembali

"Itu opsi yang paling visible saat ini di antara berbagai opsi atau skema penyelamatan Jiwasraya yang lain, misalnya menjual anak usaha Jiwasraya Putra dan aset recovery yang ditemukan Kejaksaan Agung," kata Irvan kepada Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Kendati demikian, nasabah hanya ingin uang mereka kembali secepatnya. Oleh karena itu, pembentukan Nusantara Life harus memastikan pengembalian uang nasabah lebih cepat.

Terlebih lagi, kasus Jiwasraya terjadi sebelum pandemi Covid-19. Menurut Irvan, kurang tepat rasanya bila pemulihan Jiwasraya akan tergantung pada pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat Covid-19.

"Timbulnya sebelum Covid-19, jadi jangan dikaitkan. Berapa besar yang bisa digelontorkan dan seberapa cepat? Karena yang dibutuhkan oleh nasabah saat ini adalah pembayaran tunai, bukan restrukturisasi. Restrukturisasi adalah menjadwal ulang dan negosiasi tingkat bunga," papar Irvan.

Baca juga: Jiwasraya Ditutup, Nasabah: Apakah Nusantara Life Akan Melunasi Polis?

Agar lebih efektif, Irvan menyarankan pemerintah mengategorikan nasabah Jiwasraya dalam klaster-klaster.

Pisahkan nasabah yang membutuhkan pengembalian dana secepatnya dan mana yang masih bisa dicicil.

Selain itu, nasabah pemegang polis Jiwasraya Saving Plan juga harus realistis saat diajak bernegosiasi tentang penurunan tingkat bunga jadi sekitar 6-7 persen. Pasalnya, bunga yang ditawarkan Jiwasraya tidak masuk akal dari awal.

"Soal bunga diturunkan mungkin saja (diterima nasabah) tergantung negosiasi karena bunga yang ditawarkan berlebihan. Mereka (nasabah) harus realistis bunga yang ditawarkan tidak masuk akal. Tapi, persoalan lain apakah simpanan pokoknya akan kembali? Inti dari semua itu adalah ketersediaan dana segar," pungkas Irvan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com